Selasa, 17 Juni 2008

Sesat

Catatan Djoko SD

SAMPAI WAFATKAH KETIKA YESUS DISALIB? Jawaban yang ada berbeda-beda. Kaum Yahudi percaya bahwa Yesus mati disalib, sebab menurut anggapannya Yesus bukan nabi yang benar. Mereka mendasarkan pendapatnya dari Bible :”Dan jika seseorang berbuat dosa yang patut (sepadan) dengan hukuman mati’ lalu dihukum mati, dan kamu gantung dia pada sebuah tiang, …” Sebab seorang yang digantung terkutuklah oleh Allah.” (Ulangan 21:22-23). Lain lagi menurut Paulus yang mewakili Kristen:”Kristus telah menebus kita dari kutuk Hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis :”Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.” (Galatia 3:13)

Dari dua pendapat di atas Yesus dinyatakan mati di tiang salib, lalu bagaimana pendapat Islam? Kita dapati informasinya dalam Al Quran Surah An-Nisaa (QS: 4) : 157,158 :”… dan perkataan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. “Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih (paham) tentang Isa, benar-benar dalam keraguan padanya. Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin, tetapi Allah telah mengangkat Isa kepadaNya. Dan Allah adalah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Lain lagi pendapat Ahmadiyah tentang akhir penyaliban Yesus, menurut aliran ini Yesus mengalami pingsan berat (mati suri) di tiang salib. Tetapi setelah beliau diturunkan dari salib kemudian beliau sembuh dari luka-luka dan setelah itu beliau mengadakan perjalanan ke Timur, sepanjang perjalanannya beliau terus menyampaikan ajaran-ajarannya dan berakhir di Hindustan. Yesus wafat secara alamiah pada usia 120 tahun dan dikuburkan di Srinagar, Khasmir. Di Hindustan Yesus hidup wajar sebagaimana manusia biasa, berkeluarga, mempunyai keturunan dan terus berketurunan sampai pada seorang keturunan bernama Mirza Ghulam Ahmad. Pendiri Ahmadiyah ini dipercaya sebagai penerusnya dan bergelar Masih Mau’ud (Isa Al masih yang dijanjikan). Pendapat ini didasarkan pada beberapa hasil penelitian arkeolog Inggris yang (katanya) menemukan bukti-bukti jejak ajaran Yesus di Afghanistan dan Kashmir.
Mirza Ghulam Ahmad mendirikan Gerakan Ahmadiyah pada tahun 1889 di Qadian, India.

Ahmadiyah menganggap Mirza sebagai nabi, rasul karena pada tahun 1882 Mirza mengaku telah menerima wahyu dari Allah swt bahwa dia diutus-Nya. Tahun 1890 dia menerima wahyu bahwa nabi Isa as. Yang selama ini diyakini masih hidup di langit, telah wafat. Dan tahun 1891 Mirza kembali menerima wahyu dan mengaku bahwa dirinya adalah Imam Mahdi dan Al Masih yang dijanjikan.

Gerakan Ahmadiyah lahir oleh rencana dan rekayasa Inggris yang sedemikian canggih, itu semua untuk memadamkan semangat jihad umat Islam di India dalam memerangi Inggris. Pada waktu itu India sedang diduduki Inggris. Pada saat yang sama, Inggris dan Perancis sedang gigih untuk menghancurkan Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Pada tahun 1865 Menteri Luar Negeri Inggris Lord Clardon mengatakan, “Sesungguhnya satu-satunya jalan untuk melakukan reformasi pemerintahan Utsmani adalah dengan memusnahkannya dari muka bumi secara keseluruhan” Dalam kondisi seperti itulah, pada 1889 M lahir Ahmadiyah di India.

SESAT. Ahmadiyah disatu sisi mengaku Muhammad saw sebagai khataman nabiyyin, disisi lain mengklaim Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, Rasul dan Al Mahdi. Ahmadiyah mengaku sebagai bagian dari Islam dan mengaku Al Quran sebagai kitabnya, tapi dia juga ‘lebih’ mempercayai Tadzkirah sebagai pedoman hidupnya. Padahal kalau yang telah baca, isinya mengaburkan dan menodai ajaran Islam itu sendiri. Siapapun yang menelaah akan menyimpulkan bahwa buku Tadzkirah benar-benar merupakan pembajakan dan mengolok-olok al-Quran komentar Amin Jamalludin peneliti LIPI (1992).

Sudah nyata jelas kesesatan mereka (Ahmadiyah), lalu tunggu apa lagi untuk melarangnya? Sekali lagi kita menunggu KETEGASAN PEMERINTAH UNTUK MASALAH INI.

Tidak ada komentar: