Jumat, 22 Agustus 2008

Salam Kami

Salam Kami

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah for U kembali hadir ke hadapan pembaca. Banyak sekali tanggapan, kritik dan komentar pembaca tentang edisi sebelumnya. Kami sangat berterima kasih karena dengan demikian berrati pembaca memperhatikan kehadiran for U.

Setelah bulan lalu kita disibukkan dengan pendidikan anak-anak, dari kelulusan, daftar ulang sampai pendaftaran murid baru ... Tak terasa kita sudah memasuki bulan Sya’ban yang berarti Ramadhan tinggal sebulan lagi!

Sajian Utama kali ini tentang persiapan-persiapan memasuki bulan Ramadhan.
Profil menampilkan tokoh putra asli Citeureup KH. Hasan Basri, beliau adalah Ketua MUI Citeureup 2006-2010.
Rubrik-rubrik lain tetap hadir: Ibroh menyajikan tulisan tentang Hari-hari Manusia. Setetes Embun tentang Resonansi Hati. Warning virus munafik : tentang sifat Bakhil dan Enggan berinfak. Rubrik Catatan Kecil (menggantikan Catatan Tepi) hadir dengan ‘Bangga dengan identitas mereka’

Info kegiatan for U : Alhamdulillah liburan sekolah kemarin for U Dhuafa telah melaksanakan khitanan massal, 42 anak dari Citeureup dan sekitarnya telah dikhitan.

Redaksi mohon maaf bila for U edisi online Agustus 2008 mengalami keterlambatan tayang dikarenakan kerusakan data komputer redaksi \.

Akhir kata, kami mohon doanya semoga Allah swt selalu memberikan kekuatan dan jalan lurus bagi hamba-hamba yang terus berjuang untuk menyerukan dan menegakkan kalimah-Nya. Amin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Redaksi

Ibroh

Hari-hari Manusia
Oleh : Ahmad Hassan*

Suatu hari seorang Anshar datang kepada Rasulullah saw dan bertanya kepada beliau saw, “Mukmin manakah yang paling cerdas?” Beliau menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas”. (HR. Ibnu Majah no. 4259)

Ada satu hari dimana manusia dilahirkan dan ada hari lain dimana manusia dimatikan. Dan hari kematian bagi manusia beriman merupakan hari awal untuk memasuki gerbang menuju hari-hari yang abadi.
Dari hari awal permulaan di hari akhirat itu, manusia dalam bentuk ghaibnya (ruhnya) akan menjalani beberapa fase hari berbeda untuk sampai pada hari abadinya di akhirat. Pada hari awal setelah kematian, di dalam kubur itu bagi manusia merupakan hari-hari menjalani permulaan seleksi akibat perbuatannya di dunia.
Dalam suasana alam barzah tersebut manusia berhak beroleh hari-hari menyenangkan layaknya pengantin baru atau beroleh hari yang mencekam layaknya pesakitan narapidana di balik sel besi. Perlakuan dalam menjalani seleksi ketat dimaksud sangat-sangatlah ditentukan oleh amalannya manusia saat melakoni hidupnya dunia.
Bagi manusia yang mendapat azab menghabiskan waktunya di alam barzah menunggu tibanya hari kiamat. Hari-harinya menjadi yang sangat lama dan saaangat panjang. Tidak bisa dibayangkan dengan parameter buatan manusia akan pedihnya siksa kubur yang diterima oleh manusia durhaka dan penuh dosa.
Dan akan seperti seorang bapak yang tertidur dan bermimpi, dimana dalam mimpinya dia sedang bertasbih sambil memegang biji tasbih , lalu tasbihnya putus ditarik anaknya. Dia kemudian bersama anaknya mengumpulkan kembali biji-biji tasbih yang berceceran tersebut. Sampailah kemudian dia dan anaknya mengumpulkan biji tasbihnya yang terakhir, dan pada saat itu dia terjaga dari mimpinya lalu terbangun dari tidurnya., maka saat itulah dia tersadar bahwa hari terakhir telah tiba. Tidak terbayangkan dan tidak dapat dirasa oleh panca indera manusia akan kenikmatan yang diberikan sebagai balasan untuk manusia yang memperoleh nikmat kubur.
Adalah kemuliaan yang diperoleh oleh manusia semacam ini saat ruhnya di alam barzah karena perilaku hidupnya yang soleh dan solehah saat berada di alam fana.
Manusia yang beroleh kabahagiaan ini sudah sangat dijelaskan oleh Allah SWT yang Maha Kuasa di dalam Al-Qur’an bahwa mereka itu memilik sifat-sifat yang mulia dan unggul sehingga menyebabkan mudah mengamalkan agama , dimana pada gilirannya Tuhan-Nya mencurahkan kepadanya rahmat dan pertolongan-Nya. Sungguh bagi manusia ini menunggu di alam barzah sampai datangnya hari terakhir datang , sepertinya saaangat sebentar. Subhaanallah.
Hari berikutnya yang dialami manusia yang mati yaitu di suatu hari secara bersamaan dibangkitkan kembali oleh Allah Subhaanahu Wata’ala di alam mahsyar, yang seterusnya menjalani hari hisab, dan akhirnya memasuki babak penentuan setelah seleksi terakhir meniti siroth dan menjalani mizan (timbangan amal) kemana ia beroleh keputusan : surga atau neraka.
( Ya Allah, aku memohon pada hari terakhirku engkau putuskan hari yang bahagia).
Kembali kepada kehidupan keseharian kita. Bagaimana keterkaitan perilaku, aktivitas, nawaitu , motivasi dan obsesi hidup kita hari ini, relevankah dengan nilai-nilai dan dasar-dasar kebenaran ajaran agama yang kita anut ?

*)Penulis adalah jamaah Masjid Ash Shoheh Citeureup.

Kajian Utama

(Tak terasa)
Sebulan lagi Ramadhan tiba, bersiaplah menyambut kedatangannya !


“Kayaknya kemarin baru hari Senin, sekarang sudah Jumat lagi mana pekerjaan belum beres lagi!” Ungkapan senada sering kita dengar di tempat kerja, betapa kesibukan menyita waktu kita. Dari Senin ke Jumat dan dari Ahad ke Ahad, dari bulan ke bulan tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Dan rasa-rasanya lebaran juga belum lama, bayangan kehangatan berkumpul keluarga dan handaitaulan setahun lalu masih sangat jelas diingatan. Tak terasa kita sudah memasuki bulan Sya’ban, berarti Ramadhan tinggal sebulan lagi!.

Kita semua berharap dengan sisa umur bisa memasuki Ramadhan yang penuh kemuliaan. Menjadi tamu kehormatan Allah subhannahu wata’ala sekaligus meraih ampunan dan semua keberkahan-Nya. Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam: “Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu di-ijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca kitab-Nya”. (HR. Ibnu Khuzaimah)

Mempersiapkan diri sebagai tamu-Nya
Karena keutamaan dan keistimewaan Ramadhan, Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam serta para sahabat telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum kedatangannya. Di bulan-bulan Rajab dan Sya’ban mereka sering melafazkan doa “ Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan umur kami di bulan Ramadhan”. (HR. Ahmad dan Tha-brani)
Rasulullah diakhir bulan Sya’ban pernah bersab-da:”Barang siapa yang bergembira memasuki bulan Ramadhan, maka sungguh jasadnya diharamkan untuk masuk ke dalam api neraka”

Kita semua pasti mau, ingin dan berharap untuk bisa memasuki Ramadhan, tapi sudah siapkah kita untuk memasukinya, siapkah kita untuk disapanya? Jangan sampai Ramadhan hadir dan berlalu dengan biasa tanpa kesan sama sekali.
Apa dan bagaimana persiapan-persiapan yang harus kita lakukan?

Persiapan Ruhiyah
“Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya.” begitulah petikan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dalam khutbah menyambut Ramadhan. Persiapan ruhiyah yang paling awal adalah niat dengan ikhlas dan doa, memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar kita bisa dipertemukan dan memasuki Ramadhan yang akan datang. Niat ikhlas dan doa akan memberikan motivasi kuat pada jiwa kita untuk menyongsong Ramadhan dengan penuh kesadaran dan kesiapan. Disamping itu kita perlu melakukan intropeksi diri, melihat dengan penuh kesadaran dan hati yang jernih segala kekurangan-kekurangan pada ramadhan tahun lalu. Apakah puasa tahun lalu membuat kita berubah mengarah pada kebaikan dan yang lebih baik lagi? Atau puasa tahun lalu tak ada bekasnya sama sekali, tak ada perubahan apa-apa pada kehidupan sehari-hari. Apakah Ramadhan tahun lalu hanya sekedar menjalankan tradisi ritual tahunan saja? Tidak ! Ramadhan tahun ini harus kita sambut dengan penuh kesadaran dan keimanan seperti salah satu hadist, dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw, beliau bersabda: ”Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah maka diampunilah dosanya yang telah berlalu” (HR. Bukhari-Muslim). Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh dan matang untuk memasukinya.

Persiapan Ilmu
Sangat bijak kalau kita kembali mereview seluruh pengetahuan kita tentang hal ihwal Ramadhan, soal puasa, sholat serta semua amaliah Ramadhan. Bila ada kesempatan bertemu dengan ulama atau ustadz yang ahli soal dienul Islam, ada baiknya kita bertanya tentang Ramadhan. Bila tidak sempat, kita bisa dapatkan pengetahuan dari buku-buku. Biasanya menjelang Ramadhan toko buku banyak menjual buku-buku tentang puasa dari berbagai penulis, tinggal pilih saja mana yang cocok. Atau melalui internet, ketik ramadhan di search engine dan klik maka kita akan temukan ratusan artikel ihwal ramadhan, anda tinggal baca sepuasnya
Menyambut Ramadhan dengan persiapan ilmu, insya Allah akan menambah wawasan, keyakinan dan kekhusyukan ibadah-ibadah yang kita lakukan. Kitapun beramal ibadah dengan mantap, yakin dan berdasar pengetahuan yang benar, bukan sekedar mengikuti kata si fulan begitu, kata si anu begini.

Persiapan Kesehatan
Disamping siap secara Ruhiyah, kita juga perlu kesiapan fisik. Tanpa fisik prima kita tidak bisa menjalankan ibadah-ibadah Ramadhan dengan optimal. Jaga kesehatan sejak sekarang, badan jangan terlalu diforsir. Mumpung hari-hari siang kita boleh makan, isi perut kita dengan makanan-minuman sehat bergizi, tentu saja yang halal dan jangan berlebihan. Sesibuk apapun sempatkan olah raga, walaupun sekedar jalan kaki, berangkat dan pulang kerja. Itu semua akan membuat kita dalam kondisi bugar menyambut kedatangan Ramadhan.

Persiapan Ibadah
Ramadhan adalah bulan ibadah. Semua ibadah yang ditujukan kepada Allah swt akan mendapat ganjaran yang berlipat dibanding bila dilakukan di luar ramadhan.
Puasa, menahan makan minum dan syahwat adalah ibadah yang paling utama. Di bulan Sya’ban ini alangkah baiknya kalau kita lakukan uji ke-mampuan fisik dengan banyak melakukan puasa sunnah, seperti puasa senin-kamis dan puasa tengah bulan.
Pengkodisian melakukan puasa sunnah ini akan membuat fisik kita enak dan terbiasa berpuasa saat Ramadhan tiba.
Selain puasa, shalat juga merupakan ibadah utama di bulan Ramadhan. Allah swt akan mengganjar shalat-shalat sunnah kita dengan pahala yang sama dengan shalat wajib. Maka dari itu jangan sampai kita melewatkan bulan diskon pahala ini. Di bulan Sya’ban ini kita latih dan membiasakan diri mengerjakan shalat-shalat sunnah, baik sunnah rawatib, dhuha dan yang lebih utama lagi qiyamul lail.
Ramadhan juga disebut bulan Al Quran. karena di bulan ini Al Quran diturunkan, juga hanya pada bulan Ramadhan-lah yang terdapat Lailatul Qadr, malam yang bernilai seribu bulan. Biasakan (lagi) baca Al Quran bagi yang jarang. Bagi yang punya target qatam Quran, satu kali dua kali atau tiga kali, alangkah baiknya kalau diuji coba sejak sekarang di bulan Sya’ban ini.

Persiapan Tempat
Ramadhan adalah bulan Suci bagi umat Islam, oleh karena itu untuk menyambutnya kita perlu mensucikan atau mensterilkan rumah kita, tempat kerja kita dan tempat -tempat yang biasa kita tinggali dari hal-hal yang akan merusak puasa kita. Bila di rumah kita masih ada gambar-gambar seperti kalender, poster yang mengganggu syahwat, ganti dengan kaligrafi Al Quran. Memasang kaligrafipun kita juga harus hati-hati dan perlu diteliti isinya, karena saat ini banyak beredar kaligrafi Arab tapi isinya ayat-ayat Injil dalam bahasa Arab!

Buku-buku dan majalah perlu disterilkan, kalau selama ini dirumah kita banyak majalah-majalah dengan gambar-gambar vulgar, sebaiknya ganti dengan majalah islami dan buku-buku Islam khususnya yang mengupas soal ibadah - puasa. Letakkan di tempat strategis di rumah agar semua anggota keluarga dapat mudah membacanya.
Hiburan musikpun perlu yang islami. Irama nasyid akan lebih menggugah jiwa dan keimanan daripada musik pop-rock yang selama ini akrab di telinga kita. Singkirkan juga VCD-DVD yang membuat kita terlena dan membuang waktu sia-sia.
Jangan lupa ajak tetangga muslim dan jamaah masjid untuk bersama-sama membersihkan serta memperindah masjid. Kegiatan ini sebagai awal dari indahnya ukhuwah Islamiyah di bulan Ramadhan.
Sampai jumpa di bulan Ramadhan Mulia yang penuh Rahmat dan Berkah-Nya “ Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan umur kami di bulan Ramadhan”. Amin.

Djoko Sudarwo

Setetes Embun

Resonansi Hati

Hati adalah tempat terjadinya resonansi, apakah resonansi ? Secara sederhana bisa dikatakan bahwa resonansi adalah penularan getaran kepada benda lain. Artinya jika kita menggentarkan suatu benda, lantas benda lain yang ikut bergetar, maka dikatakan benda tersebut terkena resonansi alias ’tertular’ getaran alias frekuensi. Ambil contoh gitar akustik, ia memiliki tabung resonansi yang lubangnya menghadap ke arah deretan senarnya. Jika senar tersebut digetarkan dengan cara dipetik, maka udara di dalam ruang resonansinya ikut bergetar. Inilah yang menyebabkan suara senar itu terdengar keras dan merdu. Apa yang terjadi jika lubang gitar tersebut disumpal dengan kain ? Maka bisa dipastikan tidak akan terjadi resonansi di dalam gitar itu. Maka suara gitarpun menjadi terdengar sangat pelan dan tidak merdu. Hati atau jantung manusia bagaikan sebuah tabung resonansi gitar. Setiap kita berbuat sesuatu baik itu pada taraf berpikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita. Getaran tersebut bisa kasar juga bisa lembut. Bergantung bagaimana getaran itu muncul. Ketika kita gembira, hati kita bergetar, ketika marah hati kita juga bergetar. Secara umum getaran tersebut berasal dari 2 sumber, hawa nafsu dan getaran Ilahiah. Hawa nafsu adalah keinginan untuk melampiaskan segala kebutuhan diri. Getarannya cenderung kasar dan bergejolak gejolak tidak beraturan. Dalam tinjauan fisika getaran semacam ini disebut memiliki frekwensi rendah, dengan amplitudo yang besar. Yang termasuk dalam getaran hawa nafsu ini diataranya adalah kemarahan, kebencian, dendam, iri, dengki, berbohong, menipu, kesombongan dan lain sebagainya. Sedangkan gerakan Ilahiah adalah dorongan untuk mencapai tingkatan kualitas yang lebih tinggi. Getarannya cenderung lembut dan halus, dengan frekuensi getaran yang sangat tinggi dan teratur. Termasuk dalam getaran Ilahiah ini adalah membaca firman Allah di dalam Al Quran, berdzikir menyebut Asmaul Husna, sifat sabar, ikhlas dan kepasrahan diri dalam beragama. Sebagai contoh apabila seseorang dalam keadan marah, maka ia akan mengeluarkan getaran kasar hawa nafsu dari hatinya. Jantungnya akan bergejolak dan berdetak detak tidak beraturan. Mukanya merah telinganya panas dan tangannya gemetaran. Frekuensinya rendah dan kasar dengan amplitudo yang besar. Jika dilihat pada alat pengukur getaran jantung (ECG-Electronic Cardio Graph) akan terlihat betapa grafik yang dihasilkan sangatlah kasar dan bergejolak. Getaran yang demikian memiliki efek negatif terhadap tubuh kita. Sebuah benda yang dikenai getaran kasar terus menerus akan mengalami kekakuan dan kemudian mengeras, demikian pula jantung kita. Orang yang pemarah akan memiliki resiko sakit jantung dan mengerasnya pembuluh-pembuluh darahnya. Secara psikologis dikatakan hatinya semakin mengeras dan tidak mudah bergetar oleh kebajikan. Bukti lain bahwa hati semakin mengeras jika dipengaruhi hawa nafsu terus adalah orang yang suka berbohong dan menipu. Pada awalnya orang yang berbohong selalu bergetar hatinya. Akan tetapi kalau ia sering berbohong maka hatinya tidak bergetar lagi saat ia membohongi orang lain. Ini menunjukan betapa hatinya semakin keras dan sulit bergetar. Jika hati kita berpenyakit dan kemudian sering mengeluarkan getaran getaran yang kasar, maka getaran itu akan menyebabkan hati kita mengeras. Kekerasan hati kita itu akan terus meningkat, hingga dikatakan Allah seperti batu atau lebih keras lagi. Hati yang keras adalah hati yang sulit bergetar, semakin lama semakin tidak bisa bergetar. Jika ini diteruskan maka hati kita tidak mampu lagi beresonansi. Hati yang demikian adalah hati yang tidak peka terhadap lingkungannya. Maka pada tingkatan ini hati kita seperti tertutup karena tidak mampu lagi beresonansi alias bergetar. Bagaikan lubang gitar yang tersumpal oleh kain atau benda benda lain. Tidak bisa menghasilkan getaran dan suara yang merdu. Dan akhirnya, kata Allah hati yang seperti itu dikunci mati. “Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat “ (QS:2, Al Baqarah : 7 ). Sebaliknya hati yang baik adalah hati yang lembut, hati yang gampang bergetar. Bagaikan buluh perindu yang menghasilkan suara merdu ketika ditiup. Kenapa bisa demikian ? Karena hati yang lembut bagaikan sebuah tabung resonansi yang bagus. Getarannya menghasilkan frekwensi yang semakin lama semakin tinggi. Semakin lembut hati seseorang semakin tinggi pula frekwensinya. Pada frekwensi 10 pangkat 8 akan menghasilkan gelombang radio, dan jika lebih tinggi lagi pada frekwensi 10 pangkat 14 akan menghasilkan gelombang cahaya. Jadi, seseorang yang hatinya lembut akan bisa menghasilkan cahaya di dalam hatinya. Dan jika cahaya ini semakin menguat, maka ia akan merembet keluar menggetarkan seluruh bio-elektron di dalam tubuhnya untuk mengikuti frekwensi cahaya tersebut. Hasilnya, tubuhnya akan mengeluarkan cahaya alias aura yang jernih. Dan, jika kelembutan itu semakin menguat, maka aura itu akan merembes semakin jauh mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Karena itu kalau kita berdekatan dengan orang orang yang lkhlas dan penuh kesabaran, hati kita juga merasa tentram dan damai. Sebab hati kita teresonansi oleh getaran frekwensi tinggi yang bersumber dari hati dan aura tubuhnya. Sebaliknya, kalau kita berdekatan dengan seseorang yang pemarah, maka hati kita akan ikut merasa panas dan gelisah. Semua itu akibat adanya resonansi elektromagnektik yang memancar dari tubuh seseorang kepada sekitarnya.

A. Rahman
Referensi : “Pusaran Energi Ka’bah” karya Agus Mustofa.

Info Masjid

Info Masjid

Renovasi Masjid Al Ikhlas Gunung Putri
MASJID AL IKHLAS BTN Gunung Putri Permai, Karanggan - Gunung Putri sampai hari ini masih terus mengadakan renovasi bangunan. Masjid yang terletak di tikunganBTN Jl. Raya Karanggan menuju Cagak Gunung Putri ini sebelumnya berlantai satu, kini direnovasi menjadi 2 lantai.
Untuk finishing bangunan Panitia Menerima Infaq, Shodaqoh dari para pembaca for U. Silakan salurkan sumbangan Anda kepada :
Panitia Pembangunan Masjid Al-Ikhlas, Rekening Bank Muamalat Cabang Cibinong - Bogor No. Rek. 121.05603.22 atas nama: Subur Sugiman.
Semoga Allah ridho dengan rejeki yang anda infaqkan dan membalas dengan kebaikan yang banyak serta memberkahi rejeki yang masih tersisa. (forU)

Pembangunan Menara Masjid Al Huda
Masjid Al Huda Perum Griya Persada Karang Asem Barat Citeureup, sejak 6 Mei 2008 lalu membangun menara masjid. Menara terletak di samping kanan masjid tepat di pertigaan jalan. Menurut H. Abdul Salam salah seorang pengurus DKM Al Huda, data fisik bangunan menara itu mempunyai filosofi : tinggi 17 meter = jumlah rakaat sholat wajib sehari, bentuk menara segi lima = 5 rukun Islam dan kedalaman pondasi 6 meter = 6 rukun iman. Selain menambah keindahan masjid, menara ini juga berfungsi sebagai landmark Masjid Al Huda. Karena dengan adanya menara ini lokasi masjid yang terletak di dalam kompleks perumahan bisa terlihat dari arah jalan raya lurus di belakang Gapura Masjid. (DS)

Sempurnakan Arah Kiblat Sholat Anda
Salah satu rukun persyaratan syahnya sholat yaitu menghadap kiblat. Tapi yakinkah selama ini bila sholat yang anda lakukan di masjid, rumah, di tempat kerja atau di tempat lain di seluruh permukaan bumi telah benar-benar menghadap kiblat?
Mungkin bagi orang awam seperti kita cukup sulit untuk menentukan arah kiblat yang benar. Biasanya yang jadi patokan adalah arah kiblat masjid terdekat. Tapi sering kita tidak menyadari bahwa blok bangunan, jalan di lokasi perumahan kita sering tidak sejajar dengan masjid. Jadi bisa saja arah kiblat di rumah anda kurang tepat. Lalu harus bagaimana? Wah mesti butuh foto satelit, teodolit, posisi azimuth bintang, arah mata angin yang tepat dan sebagainya!
Alhamdulillah, tanpa itu semua sekarang anda bisa temukan arah kiblat yang benar. Antum tinggal klik di http://www.qiblalocator.com/ Situs yang difasilitasi peta Google Earth ini akan membantu menentukan arah kiblat yang insya Allah benar. Setelah masuk ke Qibla Locator dilayar akan tampak foto satelit atau bisa pilih peta Bumi. Di gambar itu sudah ada garis merah yang berujung ke Baitullah, Mekah. Itulah garis arah kiblat. Anda tinggal mengarahkan garis itu ke lokasi masjid maupun rumah anda. Silakan perbesar skala gambar agar lokasi masjid atau rumah anda agar dapat terlihat dengan jelas.
Bagi Panitia Sholat ‘Ied yang menggunakan lapangan atau area umum, website ini sangat bermanfaat, karena Antum dapat menentukan garis shof sholat berdasar arah kiblat yang benar.
Kini anda dapat check, sudah tepatkah arah kiblat shalat yang selalu kita lakukan di masjid, di rumah, di tempat kerja maupun lapangan yang sering kita gunakan shalat ‘Ied 2 kali setahun? Klik saja http://www.qiblalocator.com/
(DS)

Info Kegiatan

Info Kegiatan

Peringatan Isra’ Mi’raj PPMS –KGM Citeureup
Dalam rangka Milad ke 3 th Persatuan Pengajian Majelis Sabil (PPMS) se Jabodetabek, Sukabumi dan Bandung. Menyelenggarakan Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa salam 1429 H. Pada hari Jumat, 25 Juli 2008 jam 18.30 wib (ba’da Maghrib) bertempat di halaman Kantor Kecamatan Citeureup.
Para pengisi acara antara lain : 1. KH Muammar ZA (Qori Internasional), 2. TK Awwaludin, MA (Qori Jakarta), 3. TK Sutan Imam Muchtar (Pimpinan PPMS), 4. Ust. Syafri Muhammad (Qori Nasional) dan 5. Ust. Zefri A. Fathullah (Pengasuh PPMS).
Acara yang diselenggarkan oleh Panitia Pusat PPMS, Koperasi Gebu Minang dan KGM Citeureup ini menyajikan : Sholawat dan Marawis, tabligh Akbar dan Gema Qiraatul Quran. (DS)

Peringatan Isra’ Mi’raj Masjid Al Ikhlas Puspasari
Ba’da Isya Sabtu, 26 Juli 2008 lalu DKM & Irema Al Ikhlas Puspasari Citeureup menyelenggarakan peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad saw. Acara yang dihadiri umat Islam Puspasari diisi dengan ceramah Ustadz Abdul Ghoni. Di bulan Rajab ini penceramah mengajak hadirin untuk memperbanyak mengingat kelemahan diri dan banyak dzikir ingat Allah untuk meningkatkan iman dalam menghadapi bulan Ramadhan mendatang.
(DS, Foto: Budi –DKM Al Ikhlas)

Peringatan Isra’ Mi’raj Forsimata TKJ
Dalam rangka peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW, Forsimata bekerjasama dengan DKM Ath Thammimah Taman Kenari Jagorawi menyelenggarakan Tabligh Akbar. Acara diselenggarakan pada hari Ahad, 27 Juli 2008 jam 08.30 bertempat di Masjid Ath Thammimah TKJ Citeureup. Pada kesempatan itu Ust. Mukhsinin Fauzi, Lc, MM meyampaikan ceramah dengan tema ‘Jadikan Isro’ Mi’roj sebagai motivasi peningkatan iman’.
(DS, Foto: Sodikin)

Khitan, syariat Islam warisan Nabi Ibrahim as

Keluarga Sakinah

Khitan, syariat Islam warisan Nabi Ibrahim as


Liburan sekolah sering dimanfaatkan oleh anak-anak muslim untuk berkhitan. Dari yang sekedar menunaikan kewajiban khitan sampai mengadakan walimah besar-besaran dengan mengundang tamu ratusan orang. For U Dhuafa liburan ini juga mengadakan khitanan massal. Sebetulnya apa, mengapa dan bagaimana ihwal khitan menurut syariat Islam?

Pengertian Khitan
Khitan (Bhs. Arab) sering juga disebut Sunat atau Circumcisio (Bhs. Latin) adalah tindakan memotong kulit yang menyelimuti ujung alat kelamin pria atau kulup (bhs. Arab = qulfah atau Bhs. Latin= praeputium glandis).

Sejarah & Dalil tentang Khitan
Khitan adalah syariat agama Islam yang berpangkal dari millah (ajaran agama) Nabi Ibrahim alaihissalam. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori disebutkan bahwa : “Nabi Ibrahim melaksanakan khitan ketika berumur 80 tahun dengan menggunakan kapak”.
Perintah untuk mengikuti ajaran nabi Ibrahim alaihissalam, jelas sekali terdapat dalam beberapa ayat al Qur’an, diantaranya dalam QS An-Nahl 123 : “Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik”.
Ayat senada juga terdapat dalam Q.S. Ali Imron 95 : “Katakanlah, benarlah (apa yang difirmankan) Allah, maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik”
Kewajiban melaksanakan khitan secara nyata disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Harairah radhiyallahu’anhu Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “ Lima hal yang termasuk fitroh yaitu: mencukur bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.” (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim). Dan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda : “Khitan itu wajib bagi laki-laki dan perbuatan yang terhormat bagi perempuan”
Atas dasar Hadis ini, sebagian besar para ulama ahli fikih berpendapat bahwa khitan wajib hukumnya bagi laki-laki, dan perbuatan yang terhormat untuk perempuan. Meskipun ada juga beberapa ulama ahli fikih yang mewajibkan khitan baik untuk laki-laki mapun perempuan.
Tentang sejarah khitan pada wanita (khifadh) disebutkan dalam kitab ‘Tufatul Maudud’, halaman 164 bahwa Sarah menghadiahkan Hajar kepada nabi Ibrahim ‘alaihissalam , dan ketika Hajar hamil, menyebabkan ia cemburu. Maka ia bersumpah ingin memotong tiga anggota badannya. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam khawatir ia akan memotong hidung dan telinganya, lalu beliau menyuruh Sarah untuk melubangi telinganya dan berkhitan (khifadh). Jadilah hal ini sebagai sunnah yang dikikuti para wanita sesudahnya.

Kapan waktu dilaksanakannya khitan?
Sebagian ulama mendasarkan diwajibkannya khitan itu berkaitan dengan upaya penghilangan najis yang terdapat diantara kulit dan kepala penis yang tidak akan mungkin hilang atau bersih tanpa di khitan. Atas dasar ini maka khitan harus dilaksanakan sebelum seorang anak mencapai usia akil baligh, usia dimana seorang anak sudah dituntut untuk melaksanakan sholat. Karena salah satu syarat syahnya sholat adalah harus suci dari hadas dan najis, maka seseorang harus sudah di khitan agar terjaga kesucian badannya.
Secara psikologis, sebaiknya sunat dilakukan saat anak sudah berani sehingga trauma psikis lebih minimal. Atau,
saat anak masih bayi sekalian. Bisa juga dilakukan diluar ketentuan waktu tersebut di atas terkait dengan masalah kesehatan, antara lain jika terjadi infeksi saluran kencing karena penyebab kulit khatan panjang dengan saluran kencing bagian luar yang sempit. Sisa air kencing yang tidak tuntas akan memudahkan kuman berkembang biak dan terjadi infeksi. Khitan yang dilakukan saat usia sudah dewasa, secara teknis tidak ada kendala.

Metode khitan
Sejalan dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan maka metode sirkumsisi-pun mengalami perkembangan, dimana pada zaman dahulu menggunakan bilah bambu tajam untuk memotongnya sampai metode sekarang yang paling canggih menggunakan laser. Dari sisi teknis, banyak ragam teknik khitan dan pemberian nama tiap teknik didasarkan atas alat yang digunakan atau teknik sayatan yang dilakukan. Teknik paling tua adalah guilotine atau sayatan pancung. Lalu ada teknik dorsumsisi (sayatan melingkar), metode cincin (zhenxi circumcision ring atau ross circumcision ring) yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1942. Selain itu, ada pula teknik double circular incision (sleeve resection /freehand circumcision), sheldon, comco clamp, teknik mogen (meningkat penggunaannya di AS), teknik plestible, smart clamp (metode jepit dengan sejenis plastik disposable), tara clamp (metode jepit dengan sejenis plastik disposable), dan laser CO2 (yang sering dipakai sharplan CO2 medical laser ), dan lain-lain. Penggunaan electro cauter (yang sesungguhnya, bukan electro cauter yang membara) pun hanya boleh digunakan pada tahap homeostasis.
Sedangkan teknik yang umum digunakan di Indonesia adalah dengan cara dipotong menggunakan bistouri (pisau bedah) atau juga dikenal dengan cara konvensional, smart clamp, plestibel, tara clamp, dan cauter. Cara konvensional ini masih dianggap baik dibanding electro cauter atau laser. Namun, keputusan untuk memilih metodenya tergantung masing-masing dan bersifat individual.
Waktu sembuh rata-rata, kulit bekas khitan sembuh sekitar 10 hari sampai 2 minggu. Mengenai kecepatan waktu penyembuhan pasca khitan tergantung banyak hal. Antara lain, kondisi kesehatan individu, kondisi sterilisasi saat tindakan, dan teknik penjepitan kulit yang dilakukan menjelang pemotongan.

Manfaat bagi kesehatan
Khitan atau sirkumsisi secara medis banyak memberi manfaat. Khususnya untuk menjaga kebersihan organ penis. Setelah khitan, maka akan menjadi lebih mudah untuk membersihkan kotoran putih (smegma) yang sering berada di leher penis.
Tahun 2006 lalu, sebuah penelitian menunjukkan, pria yang dikhitan terbukti jarang tertular infeksi melalui hubungan seksual dibanding yang tidak khitan. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics terbitan November 2006 itu menunjukkan, khitan ternyata bisa mengurangi resiko tertular dan menyebarkan infeksi sampai sekitar 50 persen dan merekomendasikan sunat bagi bayi yang baru lahir mengingat manfaatnya bagi kesehatan.
Dalam konferensi internasional ke-25 tentang AIDS d i Bangkok. Dipaparkan hasil penelitian, khitan bisa mengurangi tingkat HIV (virus penyebab AIDS), sipilis, dan borok pada alat kelamin.
National Health Institute (NIH) mengonfirmasi hubungan khitan dengan penurunan risiko penularan AIDS, dengan dua penelitian massal yang diumumkan tahun 2007. Penelitian yang dilakukan di Kenya dan Uganda menunjukkan, khitan terbukti menurunkan risiko penularan virus HIV sekitar 50 persen. Penelitian tersebut melibatkan 2.784 lelaki yang terbukti tidak terkena HIV di Kisumu, Kenya dan 4.996 pria yang juga negatif HIV di Rakai, Uganda. Sebagian dari para lelaki tersebut dikhitan dan sebagian lagi tidak. Setelah dua tahun diamati, Data yang dicatat NIH dan Safety Monitoring Board telah menunjukkan penurunan risiko penularan HIV pada lelaki yang dikhitan di Kenya sebesar 53 persen dan 48 persen di Uganda.
Walimah Khitan merupakan acara tradisi yang biasa dilakukan oleh umat Islam di Indonesia (mungkin juga di negeri lainnya). Dalam satu riwayat Utsman bin Abil ‘Ash diundang ke (perhelatan) Khitan, dia enggan untuk datang lalu dia diundang sekali lagi, maka dia berkata, “ Sesungguhnya kami dahulu pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mendatangi walimah khitan dan tidak diundang.” (HR. Imam Ahmad). Berdasarkan atsar dari Utsman bin Abil’Ash di atas, walimah khitan adalah acara tradisi saja dan bukan merupakan syariat Islam. Semoga Allah ta’ala memudahkan kaum muslimin untuk menjalankan sunnah yang mulia ini.

Djoko SD, dari berbagai sumber.

KH Hasan Basri, Ketua MUI Citeureup Bogor

Lebih dekat dengan …
KH. Hasan Basri
Ketua MUI Citeureup


Sejak terbitnya Majalah for U hingga edisi ke empat ini berbagai tanggapan berupa saran dan kritik diterima tim redaksi majalah for U. Salah satu tanggapan yang sangat berharga bagi tim redaksi adalah datangnya dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Citeureup KH.Hasan Basri. Beliau pernah menelepon langsung pimpinan redaksi majalah For U Djoko Sudarwo, sekaligus menyampaikan keinginannya untuk bertemu bahkan ingin ke kantor redaksi. Pada saat itu oleh pimpinan redaksi disampaikan bahwa redaksi For U belum memiliki kantor, saat ini masih beralamat di rumah. Jam kerjanya-pun di waktu senggang. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan Tim Redakasilah yang mendatangai kediaman Ketua MUI yang terletak di sebelah Masjid Nurul Iman, Jl. Mayor Oking Puspanegara Citeureup.
Sesuai dengan waktu yang tersedia Rabu malam tgl 9 Juli 2008 Tim redaksi Djoko Sudarwo dan Abdul Rahman diterima di rumah beliau. Berikut ini petikan wawancaranya.
For U (F) : Bagaimana pak Kyai melihat perkembangan umat Islam saat ini baik secara umum dan khususnya untuk umat Islam di Citeureup ?
KH. Hasan Basri (H) : Saat ini nampaknya pokok pokok ajaran Islam belum sampai seluruhnya atau belum menyentuh aspek kehidupan umat. Salah satu contoh ajaran yang terabaikan adalah mengenai adab/etika dalam membina rumah tangga. Seorang suami belum sepenuhnya dapat menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga yang dari padanyalah seharusnya keteladanan dimunculkan. Begitu juga peran dan ketaatan istri terhadap suami. Kehormatan keluarga, kelanggengan keluarga dalam membina keluarga sakinah mawadah warohmah seharusnya muncul dari istri dengan curahan kasih sayangnya.
(F ) : Bagaimana caranya agar ajaran etika/adab itu sampai ke umat secara utuh ?
(H ) : MUI Citeureup pernah menerbitkan buku kecil yang materinya bersumber dari kitab Subulussalam dan Fathulbahri berisi tentang hadist-hadist dengan sorotan utama tentang adab/etika. Dengan buku kecil tersebut diharapkan umat dapat memahami hal yang mendasar dalam membina keluarga sakinah mawadah wa rohmah.
(F) : Selain masalah etika/adab dalam membina rumah tangga, bagaimana pak Kyai melihat perkembangan da’wah di tengah tengah situasi global saat ini ?
(H) : Disinilah diperlukan sekali munculnya para Mujaddid yang senantiasa mencurahkan waktu dan tenaganya dalam berda’wah, baik bil lisan maupun bil hal. Secara pribadi saya melihat apa yang telah dilakukan oleh majalah For U adalah merupakan salah satu wujud dari para Mujaddid. Di tengah situasi global saat ini sangat diperlukan adanya orang atau kelompok yang memiliki kemampuan bersiasah agar dapat memetakan kondisi umat Islam sesungguhnya. Selain metode da’wah bil lisan yang telah berjalan selama ini, perlu diupayakan metode da’wah untuk kaum marginal yang terpinggirkan seperti para tukang becak, pedagang pedagang kecil, dhuafa dlsb. Kepada mereka perlu dilakukan upaya jemput bola, datangi mereka, sapa mereka, sampaikan dakwah kepada mereka dan ajak berdialog mencari solusi ke arah kehidupan dunia akhirat yang lebih baik.
Berbincang-bincang dengan KH Hasan Basri Ketua MUI Kec. Citeureup periode 2006-2010 sungguh menyejukkan, banyak ilmu serta nasehat yang kami peroleh. Disamping ilmu agama yang ’mumpuni’ ayah 5 orang putra-putri ini memiliki wawasan luas. Ulama yang saat ini telah berusia 60 tahun dan Putra asli Citeureup ini bukan tipe ’Ulama teori’, tetapi amaliyah prakteknya sejalan dengan ilmunya. Dari kiprahnya di dunia pendidikan, renovator masjid Ash Shoheh, soal kebersihan Citeureup, dunia kontraktor, pemasok bahan makanan ke hotel/restoran sampai pengasuh majelis taklim semuanya beliau jalani dengan penuh kesungguhan. Dan kesungguhan inilah yang membuat beliau beserta istri sukses mendidik kelima putra-putrinya menjadi sarjana.

A. Rahman/Djoko SD

Khitanan Massal for U Dhuafa

Khitanan Massal for U Dhuafa

Alhamdulillah sesuai dengan rencana pada tanggal 6 Juli 2008 telah dilaksanakan khitanan masal sebanyak 42 anak bertempat di lapangan Volly blok VII Taman Kenari Jagorawi. Jumlah anak tersebut berasal dari Babakan Madang ( Sentul ), Jakarta, Kranggan, BTN Pos Giro, Kebon Kopi, Griya Bukit Jaya, Klapanunggal, Puspasari, Gunung Putri, Depok dan Kamurang. Untuk mencari anak anak yang dikhitan disekitar Taman Kenari saja ternyata cukup sulit, berkat bantuan beberapa kerabat akhirnya jumlah anak yang dikhitan dapat terlaksana sesuai rencana. Pada kesempatan ini segenap Pengurus For U Dhuafa mengucapakan terima kasih atas bantuan dan partisipasi para donator dan juga kepada tim medis dari Klinik Insani Citeureup. Kegiatan khitanan masal ini Insya Allah menjadi agenda tahunan bersamaan dengan datangnya liburan sekolah.
Acara khitanan masal dimulai dengan sambutan Ketua For U Dhuafa H.Syarif Budi. Dalam sambutannya Ketua For U Dhuafa mengucapkan selamat datang kepada peserta khitan beserta keluarga , laporan kegiatan, serta menyampaikan rencana For U Dhuafa ke depan diantaranya pembangunan ‘Smart Home for U Dhuafa’.
Panitia Khitanan Massal For U Dhuafa kali ini dapat menghimpun Dana dari Donatur dan simpatisan sebesar : Rp. 23.685.000,-. Jumlah Pengeluaran Operasional pelaksanaan Rp. 15.808.310,- dan Saldo : Rp. 7.876.690,- Rencananya saldo tersebut untuk pelaksanaan Program Peduli Sekolah bagi Dhuafa.
(Teks:AR, Foto: SS)

Bakhil & Enggan Berinfak

Warning! Virus Munafik Menjangkiti Anda
Bakhil & Enggan Berinfak


“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan salat melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka melainkan dengan rasa enggan. "QS.9:At Taubah:54)

Orang-orang beriman berinfak di jalan Allah karena mereka sangat yakin bahwa perbuatannya itu merupakan amal ibadah yang akan diberi balasan pahala kebaikan yang berlipat ganda dari Allah subhanahuwata’ala. Lain dengan orang-orang yang terkena virus munafik, mereka enggan berinfak. Karena menurut anggapannya berinfak bisa mengurangi harta dan membuat mereka melarat dan miskin. Ketakutan akan kemelaratan dan kemiskinan itu pula yang membuat orang munafik bersifat pelit, kikir dan bakhil dengan harta bendanya. Padahal sifat kikir bisa menjerumuskan sesorang menjadi rakus, tamak, serakah, egois dan rela melakukan kejahatan untuk memuaskan sifat-sifat buruknya itu.
Tapi jangan salah, bukannya mereka tidak pernah berinfak sama sekali, orang-orang yang terjangkit virus munafik juga melakukan infaq! Seperti kutipan terjemahan Surat At Taubah ayat 54 di atas, merek berinfaq dengan enggan dan terpaksa. Bila mereka berinfaq motivasi dasarnya bukan karena Allah ta’ala. Mereka berinfaq karena riya’ dan sum’ah, yaitu selain ingin pamer amal mereka juga akan menceritakan kedermawanannya kepada orang lain. Hal itu dilakukan untuk mencari simpati dan perhatian orang lain yang akan tentu saja akan menguntungkan dirinya. Sum’ah adalah sifat kurang terpuji dihadapan Allah subhanahuwata’ala.
Kebiasaan orang munafik : bakhil dan enggan berinfak saat ini menggejala dikalangan masyarakat. Diantaranya karena kecintaan pada dunia dan harta benda. Mereka bekerja keras siang malam untuk mencari harta benda dan menumpuknya. Mereka menganggap kekayaan lahiriah sebagai simbol sukses. Mereka lupa bahwa saat ajal menjemput semua itu akan ditinggalkan.
Orang-orang munafik dengan sifat bakhilnya yang sangat mengagungkan harta benda serta hal-hal keduniawian. Mereka lupa bahwa hakikat kebakhilan adalah kemiskinan, karena harta benda yang dikumpulkannya adalah milik ahli warisnya. Ia hanya berhak atas selembar kain kafan yang membungkus tubuhnya di liang kubur. Dia akhiratpun orang bakhil tidak bisa menikmati manfaat dari hartanya, karena dia tidak pernah infaq dan sedekah dengan tulus ikhlas. Hanya siksa yang teramat pedih yang ia terima sebagai balasan atas sifat bakhilnya, perhatikan firman-Nya : “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya dihari kiamat. Dan kepunyan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS.3:Ali Imran:180.
Sabda Rasulullah shalallahi ‘alaihi wassalam: “Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah dan para makhluk, sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah dan makhluknya”. Serta sabdanya yang lain:”Orang-orang bakhil itu tidak akan bisa masuk surga, meskipun dia orang zuhud”.

Masih juga enggan berinfak? Terserah anda.

Abi Shaliha. Referensi : “Al-Quraan dan Terjemahnya”, Dept Agama RI 1971, Cet. 1984. “35 Karakter Munafik”, Fuad Kauma, Mitra Pustaka Yogyakarta, Cet III, Nov 2000.

Agenda Kegiatan Masjid & Majelis Ta’lim

Agenda Kegiatan Masjid & Majelis Ta’lim

Masjid Al Barkah Perum Pos Indonesia Puspasari, Citeureup
l Pengajian rutin setiap Selasa malam, ba’da Isya’ bersama Ust. Sulaeman (Ujang)
l Pengajian Ibu-bu bersama Ust. Afifudin, setiap Sabtu pagi jam 08.00 wib.
l Pengajian Ibu-bu bersama Ustzh . Yani, setiap Sabtu siang jam 13.00 wib.

Masjid Al Huda Perum Griya Persada Citeureup
l Pengajian Rutin Bapak-bapak setiap hari Senin & Kamis ba’da Isya bersama Ust. Ujang Rifai, SAg.
l Pengajian Rutin Ibu-ibu setiap Selasa dan Jumat ba’da Dhuhur bersama Ustadzah Nurlaila dan Bu Nyai …
l TPA setiap hari ba’da Ashar.
l Pengajian Bulanan setiapSabtu pagi minggu ke 4.

Masjid Nurul Jannah, Puri Nirwana, Harapan Jaya Cibinong
Pengajian rutin setiap Kamis malam, waktu ba’da Isya :
l Minggu pertama : Kajian Hadits
l Minggu kedua : Tafsir Al Quran
l Minggu ketiga : Baca Quran (Tajwid)
l Minggu keempat : Kajian Fiqih

Masjid Nurul Iman Puspanegara
l Majlis Ta’lim Ibu-bu setiap Rabu & Sabtu bersama Ust. H. Hasan Basri.
l Ratib Haddad, Yasin & Tahlil setiap Kamis malam.
l Majlis Ta’lim & Dzikir Nurul Iman bersama H. Hasan Basri setiap Kamis & Sabtu malam.
l Pengajian Mingguan bersama Ust. Hasyim setiap Ahad malam.

Masjid Al Ikhlas BTN Gunung Putri Permai
l Pengajian Bulanan Setiapminggu ke 4, waktu Ba’da Dhuhur sd Ashar, diasuh oleh Ust. Surya Komar.
l Pengajian mingguan, waktu setiap Sabtu ba’da Maghrib, diasuh oleh Ust. Hasan Ashadi.
l Kajian Rutin setiap Rabu ba’da Maghrib, diasuh oleh Ust. Syukur

Masjid Al Muhajirin Kompleks Bina Marga Gunung Putri
l Tahsin Al Qur’an bersama Ust. Ohi Madsohi setiap Jum’at ba’da Maghrib. lPengajian Ibu-bu bersama Ust. Sopyan Tsauri, setiap Sabtu siang (sebelum dzuhur).
l Kajian Rutin bersama Ust. H. Qodri Abd. Fattah setiap Ahad ba’da Shubuh.
l Kajian Rutin Qur’an & Hadist oleh Ust. H. Afifudin, setiap Ahad ba’da Maghrib.

Masjid Baiturrahman Kamurang Citureup
l Pengajian Rutin setiap Selasa Ba’da Isya.
l Yasinan setiap Kamis malam
l Bedah buku Shirotol Mustaqim setiap Sabtu Ba’da Isya.

Masjid Ash Shoheh Citeureup
l Pengajian Rutin setiap hari Selasa dan Sabtu ba’da Shubuh dan Maghrib.

Masjid Al ‘Ashr TKJ
l Kajian Qur’an Hadist bersama Ust. Fery Afrizal setiap Ahad ba’da Maghrib.
l Majlis Ta’lim Ibu-ibu Blok 6 “Uswatun Hasanah” setiap Sabtu jam 09.00 wib.
l Qiyamullail setiap Ahad 03.30 wib.
l Kuliah Shubuh setiap Ahad ba’da Shubuh.

Masjid Al Iqro’ TKJ
l Kajian Bulanan ba’da Isya.

Majlis Adz Dzikro Blok 6 TKJ
l Pengajian Keliling setiap Ahad ba’da Isya

Masjid At-Tammimah TKJ
l Kajian Rutin Quran Hadits bersama Ust. Qodri Abd. Fattah, setiap Sabtu ba’da Shubuh.

Masjid Ats Tsamaniyah TKJ
l Majlis Ta’lim Ibu-ibu Blok 8 setiap Sabtu ba’da Ashar.
l Kajian Al Qura’n & Iqro’ untuk Anak-anak, setiap Ahad ba’da Maghrib.
l Kuliah Shubuh setiap Sabtu & Ahad ba’da Shubuh.

Untuk koreksi & jadwal baru kegiatan Masjid Anda , kirim lewat email ke Redaksi “for U” : for.u.tkj@gmail.com

Bangga dengan identitas “mereka”

Catatan Kecil

Bangga dengan identitas “mereka”
Catatan kecil Djoko SD.

Umat Islam seperti umat manusia secara umumnya sering mengikuti trend atau gaya penampilan yang berkembang, dan biasanya suatu trend bersumber dari barat yang notabene non muslim. Dan.. oleh karena selalu diikuti (juga dikondisikan agar kita mengikuti), mereka tak sia-siakan kesempatan dengan memasukkan unsur-unsur yang tidak islami dalam trend yang mereka ciptakan.
Dengan senang, enak saja umat islam mengikuti gaya mereka, dan tanpa sadar kitapun merasa bangga dengan simbol-simbol yang mereka ciptakan.
Karena berhubungan dengan ‘gaya penampilan’ maka unsur visual-lah yang mereka mainkan. Tanpa sadar kita umat Islam tak segan-segan mengeluarkan kocek lebih untuk gaya yang non Islami itu.
Dalam dunia visual khususnya desain grafis, baik yang professional maupun amatir tanpa sadar telah dijebak dengan simbol-simbol mereka. Misalnya typography yakni seni huruf atau di PC lebih akrab disebut font. Ada satu jenis font yaitu Comic kelihatannya font ini santai, lucu dan pas untuk sebuah desain atau sekedar untuk judul laporan tugas sekolah. Coba kita cermati, kalau kita ketik huruf T kecil, apa yang terlihat? Sebuah gambar salib sempurna ! Kita memang jarang sekali mencermati hal-hal kecil seperti jenis font. Jadi dengan pemilihan jenis font Comic berarti kita memasang gambar salib pada setiap huruf T kecil yang yang tertulis. Coba perhatikan dengan cermat :
Itu tentu font Comic? Betul!

Ada satu lagi, kebiasaan ber’gaya’ dikalangan eksekutif, banyak atribut yang menjadi simbol-simbol prestise yang menyertai kelengkapan penampilan mereka. Sebut diantaranya busana, ikat pinggang, dasi, sepatu, arloji, pemantik api dan pulpen. Simbol sukses itu terletak pada merek-merek terkenal.
Merek yang menjadi simbol pretise itu diantaranya yang berlogo puncak gunung salju. Meskipun harganya cukup mahal tapi pulpen, arloji, jas-dasi, pemantik api, ikat pinggang, dompet berlogo puncak salju buatan Hamburg, Jerman ini laris manis. Para eksekutif akan bangga bila disaku mereka menyembul ujung tutup pulpen dengan simbol puncak salju putih.
Coba sekali-kali perhatikan secara cermat, simbol puncak salju yang menyembul pada ujung pulpen itu memang didesain dengan sempurna, bagus. Ujung tutup yang melengkung dengan lelehan salju dipuncaknya mengingatkan kita pada pemandangan ‘montblanc’ pegunungan di negeri Swiss. Tapi … logo puncak salju itu ternyata bintang segi enam! Bintang David yang notabene Simbol Zionisme -Yahudi! Gak yakin?, coba perhatikan gambar ilustrasi di halaman ini.
Mungkin masih banyak lagi, simbol-simbol lainnya yang menyusup pada kehidupan kita sehari-hari. Dan… sekarang apakah Antum para eksekutif muda muslim masih bangga dengan simbol-simbol di atas?
Terserah Antum...

Selasa, 17 Juni 2008

Salam Kami

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pembaca sekalian yang dirahmati Allah, alhamdulillah kami bisa menyapa Anda kembali di for U edisi ke tiga. Kami hadir dengan perubahan jadwal terbit, mulai nomor 3 for U terbit tanggal 15 setiap bulannya.

Sajian Utama menampilkan berbagai kesulitan umat sebagai akibat dari kenaikan BBM. Berkaitan dengan tema Sajian Utama, rubrik Lebih dekat dengan ... kami tampilkan sosok Ibu Cicih, pemulung yang sukses menyekolahkan anaknya sampai jenjang perguruan tinggi. Juga kami tampilkan profil For U Dhuafa, unit kegiatan dari majalah for U yang berusaha mengangkat harkat dan martabat dhuafa.

Akhir-akhir ini marak pelaksanaan pemilihan RT, RW, Bupati sampai Gubernur, kami sajikan artikel ibroh tentang Muhammad Fatih, seorang tokoh hero ‘nyata’ penakluk Konstantinopel. Kegigihan, keberanian dan semangat jihadnya dalam membela Islam patut di teladani terutama para pemimpin kita .

Rubrik Silaturahim kali ini tentang Masjid Ash Shoheh Citeureup. Masjid yang berusia hampir satu abad ini semakin eksis dengan berbagai kegiatannya dalam melayani umat. Kami juga tampilkan profil Majelis Ta’lim FORSIMATA Taman Kenari Jagorawi.

Sekali lagi Alhamdulillah berkat kegigihan para ‘karyawan Allah - kru for U’ , bantuan dana donatur dan info niaga serta doa pembaca, kami masih dan terus akan tetap eksis menjumpai pembaca sekalian dengan informasi & dakwah Islam... Insya Allah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Redaksi

Belajar dari Kepemimpinan Al-Fatih

Sang Penakluk Konstantinopel

“Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad bin Hambal Al-Musnad)

ITULAH RAMALAN RASULULLAH SAW terhadap Konstantinopel. Kota yang dikelilingi oleh laut dan terletak persis diantara benua Asia dan Eropa. Bahkan Konstantinopel dianggap sebagai kota paling strategis di dunia. Dikatakan, bahwa sekiranya dunia ini berbentuk satu kerajaan, maka Konstantinopel akan menjadi kota paling cocok untuk menjadi ibukotanya.

Sejak kerajaan Romawi, Byzantium dijadikan sebagai ibukota pemerintahan. Banyak bangsa di dunia berusaha merebut dan menguasainya. Tapi upaya mereka itu selalu gagal, karena perbentengan Konstantinopel yang tidak bisa ditembus.

Delapan abad kemudian, ramalan Rasulullah pun terbukti. Sultan muda dari kerajaan Turki Utsmani, Muhammad Al-Fatih “Sang Penakluk” berhasil menuntaskan amanat Rasulullah dengan menaklukkan Konstantinopel. Sehingga, kota inipun beralih menjadi ibukota kerajaan Turki Utsmani, yang sekaligus menjadi pusat peradaban Islam kedua.

Al-Fatih merupakan sosok pemuda yang cerdas dan memiliki kemauan keras dalam berjihad. Kemauannya yang keras, disertai sifat pemberani, dan fisik yang kuat, membuatnya mampu mengatasi berbagai rintangan yang dihadapinya. Beliau merupakan seorang yang sangat mencintai jihad, sebagian besar hidupnya dihabiskan diatas punggung kudanya.

Diantara jadwal pertempuran yang padat, beliau secara serius melakukan banyak perbaikan dalam hal perekonomian, pendidikan, dan lain-lain. Beliau membangun Istambul menjadi pusat pemerintahan yang sangat indah dan maju, disamping sebagai bandar ekonomi yang sukses.
Dalam memimpin pasukan, beliau memiliki disiplin yang tinggi dan sangat pandai menjaga rahasia. Beliau bersikap sangat tegas terhadap berbagai pelanggaran dan kelalaian dalam bertugas. Kemampuan menjadi standar dalam memilih pegawai dan pejabat.
Beliau selalu berusaha untuk mendengarkan keluhan-keluhan rakyatnya dalam berbagai kesempatan. Seringkali beliau turun ke jalan-jalan untuk mengamati kondisi rakyatnya secara langsung serta untuk mendengarkan berbagai keluhan dari mulut mereka.

Beliau berusaha untuk tidak membeda-bedakan siapapun diantara rakyatnya. Semua orang dari berbagai bangsa dan agama yang hidup dibawah naungan pemerintahan Utsmani memperoleh apa yang menjadi hak mereka.

Beliau banyak membantu para ulama serta orang-orang tak mampu yang membutuhkan bantuan. Sikapnya yang dermawan ini menyebabkan beliau memperoleh gelar Abul Khair (Bapak Kebaikan).

Kecintaan beliau terhadap ilmu dan para ulama sangat luar biasa. Beliau terbiasa mengundang para ulama, disamping juga para sastrawan dan para ilmuwan pada umumnya ke istana untuk berdiskusi. Beliau sangat memperhatikan keadaan serta kebutuhan para ulama yang ada di zamannya serta berusaha untuk menanggung segala keperluan mereka.

Demikianlah sosok hamba Allah yang dimuliakan-Nya sebagai sebaik-baik pemimpin. Disaat krisis kepemimpinan melanda umat sekarang ini, maka sungguh sangat naif jika kita tidak mau mengambil pelajaran berharga dari sosok mulia Al-Fatih sebagai pemimpin. Paling sedikit ada 10 karakter kuat sebagai manifestasi ketaqwaan kepada Allah SWT yang patut diteladani dari beliau; cerdas, berkemauan keras, pemberani, disiplin, tegas dan adil, peduli dan empati, dermawan, cinta ilmu.
Tak harus menunggu menjadi seorang pemimpin negara untuk meneladani kepribadian beliau, tapi mulai dari pemimpin keluarga, Ketua RT, RW, Kepala Desa, Kepala Daerah dan strata kekuasaan yang lebih luas genggamannya.

Abi Fatih, Referensi. Alwi Alatas “Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel”, terbitan Zikrul Hakim, Jakarta, Cet ke I, 2005.

BBM naik tinggi, Masa Sulit di depan mata

... dan jumlah Dhuafa-pun semakin banyak …

DIHARI-HARI TERAKHIR ini sudah menjadi pemandangan biasa ketika masyarakat harus antri untuk untuk memperoleh 5 liter minyak tanah. Di beberapa pangkalan minyak di jalan Mayor Oking, jalan Pahlawan Citeureup dan tempat lainnya. Tampak jerigen-jerigen kosong jumlahnya ratusan berjejer menunggu datanganya tangki pengangkut minyak tanah. Jerigen-jerigen tanpa ditunggui pemilik itu kadang harus antri berhari-hari.

Seorang bapak dengan membawa jerigen mendatangi antrian minyak yang baru datang, tapi dia pulang dengan jerigen kosong karena tidak memiliki kupon jatah. Rupanya untuk membeli harus dengan kupon jatah. Betapa susahnya membeli minyak tanah dan kalaupun ada harganya berlipat ganda dari harga yang ditetapkan pemerintah.

Di satu desa di Tegal ada seorang bapak yang tega meracuni 2 orang anaknya dengan pestisida salah satu anaknya kemudian meninggal. Disusul kemudian sang bapak minum pestisida sekaligus mengajak istrinya, istrinya menolak dan melarikan diri. Berita terakhir sang bapak dalam keadaan kritis. Setelah ditelusuri ternyata himpitan ekonomi yang membuat sang bapak selaku kepala rumah tangga mengalami depresi berat. Dengan kalkulasi sederhana saja sebagai tukang becak ia memang tidak mungkin lagi dapat memberi nafkah kepada keluarganya, apa lagi dengan gejolak harga kebutuhan pokok yang terus meningkat.

Bagi yang senantiasa menggunakan kendaraan umum dalam beraktifitas sehari hari, kadang merasa jengkel dengan kehadiran para pengamen yang silih berganti dalam sekali perjalanan, mulai dari anak-anak, remaja hingga kakek-kakek dan fenomenanya makin hari makin banyak jumlah pengamen di kendaraan umum.
Suatu kali ada pemandangan yang cukup miris ketika seorang pemuda dengan badan bugar berpenampilan cukup bersih dengan tas dibadannya memasuki kendaraan umum, di dalam kendaraan ternyata mengamen juga. Hanya berbekal tutup botol minuman yang dipaku di sebatang kayu ia menjual suaranya, sedih rasanya melihat pemandangan itu...... Wajah dan tatapan mata pemuda itu terlihat malu dan penuh keterpaksaan. Mungkin saja anaknya sedang menunggu dibelikan susu atau mungkin saja itu merupakan jalan terakhir dan memaksanya mengamen dengan cara itu untuk menghidupi keluarganya. Mungkin juga dia sadar ada penumpang yang menilai masih muda dan segar kok ngamen. Selesai ngamen ia kemudian duduk dipinggir pintu kereta api tujuan Bogor dengan tatapan mata kosong dan rasa malu yang harus ia simpan dalam-dalam.

ITULAH SEBAGIAN POTRET KEHIDUPAN SAAT INI dan tentu masih banyak fakta lain yang tidak terungkap. Selanjutnya saat kenaikan BBM sebesar 30 % telah diberlakukan, para ibu tentu tidak perlu lagi minta izin kepada suaminya untuk melakukan pengurangan jatah menu makanan sehari hari. Kalau menu makanan sudah berkurang, itu berarti akan terjadi pengurangan asupan gizi, itu berarti makin berkurangnya anak anak sehat dan cerdas. Apakah ALLAH SWT menciptakan langit dan bumi beserta isinya ini kurang dan tidak merata bagi kehidupan manusia di muka bumi ini ? Apakah manusia memang memiliki kemampuan sebagai Khalifah di Bumi ini tanpa aturan dan petunjukNya. Disinilah masalahnya, banyak manusia begitu angkuh dan sombong dengan meninggalkan aturanNya dengan menciptakan aturan sendiri. Kita sama-sama tahu bahwa sistem Kapitalisme dengan konsep Ribawiyahnya saat ini tengah mengusai perekonomian dunia. Hasil kongkrit yang kita rasakan dengan sistem Kapitalisme adalah lahirnya para spekulan baik di tingkat lokal maupun global yang dengan mudahnya memainkan harga hampir semua komoditas kebutuhan pokok penduduk dunia. Kita tentu masih ingat ketika krisis kedelai yang telah memukul para pengusaha kecil produsen tempe. Begitu juga dengan minyak goreng yang telah mengalami kenaikan cukup fantastis hingga menembus angka Rp.13.000,./kg. Sungguh sebuah ironi Indonsesia sebagai negara produsen CPO besar dunia, namun kenapa harga minyak goreng terus melambung tanpa kendali. Selain itu kapitalismepun telah melahirkan segelintir manusia terkaya di dunia yang menguasai hajat hidup penduduk dunia (miskin), termasuk juga orang terkaya di Indonesia. Dimana nurani mereka ? Menurut pengamatan para pakar perminyakan yang kita baca di beberapa surat kabar, bisa jadi nantinya harga BBM mencapai US $ 200 per barel. Saat ini kenaikan BBM yang diberlakukan pemerintah adalah sebesar 30 % dengan asumsi harga BBM per barel US $ 120. Kalau prediksi para pakar diatas terbukti, itu berarti di depan mata akan muncul lagi goncangan-goncangan susulan di masyarakat, bahkan mungkin lebih dahsyat. Masihkah kita terus mempercayai sistem buatan manusia, masihkah kita terus membelakangi aturan/Syariah Allah swt. Dalam surat QS Al Anfal: 24 Allah swt berfirman ; “ Hai orang orang yang beriman, penuhilah seruan ALLAH dan Rasul Jika Rasul menyeru kalian pada sesuatu yang memberikan kehidupan kepada kalian “. Rasulullah SAW sebagai Kepala Negara telah mengalihkan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pokok rakyat ke pundaknya jika orang orang yang wajib memenuhinya tidak mampu. Beliau bersabda : “ Oleh karena itu, jika seorang mukmin meninggal serta meninggalkan warisan, silakan orang orang yang berhak memperoleh warisan itu mengambilnya. Namun jika ia meninggalkan hutang atau keluarganya yang terlantar maka hendaklah mereka datang kepadaku (sebagai kepala negara) sebab aku adalah penanggung jawabnya “. Bagaimana kita harus mengikuti seruan ALLAH SWT dan RasuluNYA, apakah harus menunggu dahulu munculnya negara dan pemimpin yang berdasarkan Syariat Islam ? disinilah masalahnya.
Yang terbaik untuk saat ini sebagai orang yang beriman marilah senantiasa kita merapatkan barisan, perkuat ukhuwah/silaturahim diantara kita. Dengan kuatnya ukhuwah Insya Allah akan muncul sikap kepedulian antar sesama dalam bentuk “Fastabikhul Khoirot”, berlomba lomba dalam kebaikan. Kepada mereka yang memiliki kelapangan rejeki teruslah perbanyak ladang amal, dan kepada mereka yang dalam kesempitan rejeki tetap pertahankan iman, tetap berdoa dan terus berusaha.

DITENGAH-TENGAH HIDUP YANG SERBA SULIT ini kita masih terus dicecar dengan iklan-iklan ajakan untuk memanjakan gaya hidup. Sebagai muslim jangan lalai, kita harus waspada dan menghindari gaya hidup “5 F”. Fun = gaya hidup yang penuh canda, tidak serius. Food = gaya hidup ingin makan serba enak. Film = menyukai hiburan-hiburan fantasi dan mengidolakan para selebritis. Fashion = gaya hidup yang mengutamakan penampilan, mewah. Financial = hidup untuk uang dan uang adalah segalanya.

Dalam suatu riwayat Al-Hasan al-Basri melewati seorang pemuda yang larut dalam tertawanya, sedangkan ia duduk bersama suatu kaum dalam majelis. Maka Al-Hasan berkata kepadanya, “ Wahai pemuda, Apakah kamu telah berhasil melewati Shirath ?” Ia menjawab, “Tidak.” Al-Hasan bertanya kembali, “Apakah kamu tahu ke surga ataukah ke neraka kamu kembali?” Ia menjawab, “Tidak.” Al-Hasan kemudian berkata, “Lalu mengapa kamu tertawa ?” Setelah itu pemuda itu tidak pernah terlihat tertawa lagi.

Menghadapi masa sesulit apapun yang terpenting kita harus menjaga keimanan, jangan sampai iman kita terkikis oleh bujuk rayu setan lewat bentuk kesulitan hidup. Tetap tegar dengan selalu berdoa, kepada siapa lagi kita meminta dan memohon selain kepada Allah swt, Rabbul Alamin, penguasa alam semesta dan seisinya. Tetap terus berusaha jangan berputus asa. Janji Allah pasti datang kepada orang-orang yang sabar dan tawakal dalam menghadapi ijianNya. Insya Allah.

(Team Sajian Utama for U, AR & DS)

Lebih dekat dengan pribadi Mulia

Ibu Cicih
Pendidikan anak nomor satu !


Kehidupan harmonis sebuah keluarga bisa terguncang gara-gara ekonomi. Tak jarang karena masalah ekonomi, keluarga berantakan, anak-anak tak dapat meneruskan sekolah alias putus sekolah. Untuk urusan ini mungkin kita perlu berguru pada Ibu Cicih seorang pemulung yang memiliki segudang pengalaman pahit masalah ekonomi keluarga tapi sukses mendidik anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.

Di perumahan Taman Kenari Jagorawi sering terlihat seorang ibu pemulung berkerudung dengan perilaku yang cukup santun. Tak jarang sebelum memulung barang bekas dia menanyakan dulu ke tuan rumah apakah barang tersebut telah dibuang, baru setelah mendapat penjelasan ibu pemulung memungut barang bekas itu. Seperti kebanyakan pemulung mungkin kita hanya sepintas memperhatikannya.
Ibu pemulung itu bernama Cicih atau lengkapnya Cicih Samsiyah. Wanita kelahiran Sukabumi 48 tahun lalu itu pada awalnya hidup layak sama seperti wanita-wanita lainnya. Ia bersuamikan Yuyun Suryana seorang karyawan sebuah perusahaan di Citeureup. Kehidupannya cukup, sebagai istri seorang karyawan berpenghasilan layak dan empat putra-putri yang mndampinginya. Tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama, tahun 1999 terjadi pengurangan karyawan di tempat suaminya bekerja, dan suaminya terkena PHK. “Pada waktu itu anak masih empat, yang sulung SMA, anak kedua SMP, anak ke tiga dan ke empat masih SD”, tuturnya ke pada for U.
Kejadian PHK itu cukup mengguncang keluarganya, tapi tak berlangsung lama. Pasangan Yuyun dan Cicih segera mengambil sikap : “Ikhlas menerima keadaan dan yang penting adalah tetap menyekolahkan anak-anaknya” kata bu Cicih. Uang pesangonpun disiapkan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Tapi apa dikata karena mahalnya biaya pendidikan, akhirnya uang pesangon habis juga . Menyikapi kondisi itu, pasangan Yuyun dan Cicih sadar ia tidak punya kemampuan lain, maka ia memutuskan: “Bekerja apa saja yang penting halal” ungkap bu Cicih. Diawali dengan mengumpulkan dan dagang karung bekas. Dan sejak 2002 mulailah pasangan suami istri itu menjadi pemulung, lokasinya di kompleks perumahan TKJ dan untuk menambah peghasilan ibu Cicih juga membantu mencuci dan seterika.
Lalu bagaimana sikap kelima anaknya terhadap pilihan kerja orang tua sebagai pemulung? “Alhamdulillah anak-anak mendukung, mereka ikut prihatin dan berusaha rajin belajar hingga mendapat bea siswa”.
“Alhamdulillah” ucap syukur ibu Cicih, kini anak sulungnya (25 th) telah menikah dan memiliki satu anak, anak ke dua (22 th) dan ke tiga (20 th) kuliah di STIE di bilangan Cijantung serta kerja di Cibubur, anak ke empat (19 th) di SMA Negeri Citeureup dan bungsu (9 th) masih SD.
Ibu Cicih yang saat ini menghuni gubug di samping pagar perum TKJ ini berpesan “Kepada keluarga-keluarga yang saat ini mapan agar berhati-hati dan semoga tidak mengalami hal seperti yang saya alami. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua, siapa saja yang telah membantu keluarga saya”, demikian pesannya mengakiri wawancara dengan for U di teras masjid Al Ashr TKJ lepas Ashar (08/06/2008).
(DS)

For U Dhuafa

Telah hadir ... For U Dhuafa

KONDISI PEREKONOMIAN kita yang makin hari makin parah telah menciptakan warga miskin baru yang begitu banyak jumlahnya. Solusi Islam untuk permasalahan ini adalah ‘optimalisasi pelaksanaan dan pemberdayaan ZISWAF secara profesional’. Dalam rangka mengoptimalkan penggalangan ZISWAF (Zakat,Infaq, Shodaqoh dan Waqaf) dikalangan umat Islam bagi kepentingan kemaslahatan umat serta sebagai ujud kepedulian kepada dhuafa. Alhamdulillah telah terbentuk “For U DHUAFA”.

“For U DHUAFA” insya Allah menjadi jembatan penghubung antara saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah atau memerlukan bantuan, dengan saudara-saudara kita yang lain yang memiliki kelebihan rejeki dan terketuk hati serta jiwanya untuk menyisihkan sebagian rejeki guna membantu sesama.

“For U DHUAFA” dalam penggalangan dan pemanfaatan dana yang terhimpun Insya Allah amanah dan berupaya tepat sasaran. Sebagai bentuk pertanggung jawaban setiap rupiah yang terhimpun akan dipublikasikan setiap bulannya melalui Majalah FOR U.
Sebagaimana lembaga lain yang sejenis yang lebih awal terbentuk, yang akan menjadi ladang garapan” “For U DHUAFA” adalah bantuan biaya pendidikan, pemberdayaan ekonomi, bantuan biaya pengobatan kepada kepada para Dhuafa yang memerlukan. Sambil menapak memulai bekerja selain melakukan penggalangan ZISWAF, tidak menutup kemungkinan “For U DHUAFA” akan melakukan kerja sama dengan lembaga sejenis yang telah maju dalam bentuk mitra kerja. Berikut ini susunan pengurus “For U DHUAFA”

Ir. Rizal Pembina : “Dengan terbentuknya “For U DHUAFA” Insya Allah dapat lebih mengoptimalkan upaya kepedulian terhadap sesama yang dalam himpitan ekonomi”.

Ahmad Wahidin Pembina : “For U DHUAFA” adalah sebuah wadah yang akan membantu para Aghniya untuk menyalurkan Zakat, Infaq, Shodaqoh untuk disampaikan kepada orang yang benar-benar berhaq me-nerimanya.
“For U DHUAFA” membantu para Du’afa untuk memper-baiki ekonomi keluarganya.


H. Syarief Budi A. Ketua : “Sesungguhnya masalah dhuafa selain merupakan masalah sosial juga merupa-kan ladang amal bagi mereka yang memiliki kelapangan rezeki”

Ary Setya, SE, Sekeretris : “Adalah merupakan suatu kebahagian tersendiri mana-kala dengan sedikit bantuan yang diberikan, dapat membuka harapan baru bagi para dhuafa”

Dini Rahmat, Bendahara : “Memegang amanah itu memang sesuatu yang amat berat apa lagi untuk kepentingan mereka yang membutuhkan. Insya Allah dengan sistem yang baik, setiap rupiah yang diman-faatkan akan tepat sasaran”

Program Peduli Sekolah untuk Dhuafa
Sehubungan dengan tahun ajaran baru sebagai langkah awal “For U Dhuafa” akan berupaya menjaring anak yang berpotensi putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu membayar biaya pendidikan.
Kami menerima infaq & Shodaqoh Anda untuk pembiayaan program ini. Infaq shodaqoh Anda dapat disetor ke for U Dhuafa:
- Ibu Dhini Rachmat, TKJ Blok VC/10
- Bp. Ary Setya, TKJ Blok VIIA/50
- Ibu Iftachiyah, TKJ Blok VB/9
Hasil pengumpulan dana serta pemanfaatannya akan dilaporkan di majalah for U .

FORSIMATA TKJ

Silaturahim ke Majelis Taklim
Forum Silaturrahim Majlis Ta’lim Taman Kenari Jagorawi
FORSIMATA TKJ


APA YANG TERBETIK DI PIKIRAN ketika mendengar kata majlis ta’lim.Ibu-ibu, pengajian, seragam, rutin. Empat hal tersebut memang memiliki kaitan erat dengan kata majlis ta’lim. Meski ada majlis ta’lim bapak-bapak,rasanya majlis ta’lim ibu-ibu merupakan fenomena tersendiri yang kehadirannya menjadi sarana pendidikan informal kaum ibu muslimah. Sejatinya, optimalisasi kualitas majlis ta’lim ibu-ibu dan aktivitasnya dapat membawa perubahan di masyarakat.
Hal itulah yang ingin dicapai oleh FORSIMATA TKJ, dimana keberadaan majlis-majlis ta’lim yang tergabung di dalamnya, kegiatan-kegiatan silaturrahimnya dapat membawa perubahan pada ibu-ibu anggota majlis ta’lim tersebut maupun pada lingkungan sekitarnya.

Pembentukan Forum Silaturrahim Majlis Ta’lim Taman Kenari Jagorawi (FORSIMATA TKJ) pada bulan September 2004, berawal dari keinginan untuk mempererat ikatan silaturahim antar majlis ta’lim yang ada di taman Kenari Jagorawi, Beberapa majlis ta’lim yang telah terbentuk pada saat itu adalah Majlis Ta’lim Thalabul ‘Ilmi (Blok 2), Majlis Ta’lim Al-Al-‘Ashr (Blok 5), Majlis Ta’lim Uswatun Hasanah (Blok 6), Majlis Ta’lim As-Salaam Blok 7), Majlis Ta’lim Hidayatunnisaa (Blok 8), dan Majlis Ta’lim At-Tammimah (Blok 9-10).

Kepengurusan pertama FORSIMATA terdiri dari Ibu Indah Novantriandewi (Blok 10) sebagai Ketua Umum, Wakil Ibu Nia Siti Nurokhmah (Blok 8) , Sekretaris Ibu Dewi (Blok 8) dan Bendahara Ibu Endah (Blok 6) . Kegiatan utama FORSIMATA adalah kajian rutin setiap pekan ke-3 setiap bulannya. Penyelenggaraannya diserahkan secara bergiliran kepada tiap majlis ta’lim sesuai urutan yang telah disepakati. Beberapa kegiatan insidental yang pernah diselenggarakan pada kepengurusan pertama tersebut adalah Lomba Qasidah, Lomba Tumpeng, Cerdas Cermat antar majlis ta’lim. Belum genap satu tahun, sang ketua, Ibu Indah pindah ke Sulawesi dan tongkat kepemimpinan diserahkan kepada Ibu Nia.

Bulan Desember 2006, sebuah peristiwa besar mengguncang Bumi Nangroe Aceh. Badai tsunami yang memporak-porandakan sebagian Aceh telah mengetuk nurani ibu-ibu untuk berpartisipasi membantu meringankan beban saudara-saudara disana. Sejumlah uang yang terkumpul pada saat itu disalurkan melalui Metro TV.
Waktu terus bergulir, FORSIMATA menapaki usianya yang ke-2. Jumlah majlis ta’lim yang ikut bergabung pun bertambah, yakni Majlis Ta’lim Al-Furqaan (Blok 3) dan Majlis Ta’lim Al-Ikhlas (Blok 4). Estafeta kepengurusan pun beralih pada Ibu Yayu (Blok 2) sebagai ketua umum, Ibu Dessy Arryanti (Blok 3) Sekretaris, Ibu Yuli (Blok 6) Bendahara. Kepengurusan saat itu didampingi oleh para penasehat yang terdiri dari Ibu Nia (Blok 8), Ibu Hj.Ruhiyat (Blok 9), Ibu Hj. Sa’adah (Blok 2) dan Ibu Oma (Blok 3).
Pada usianya yang masih sangat belia ini, FORSIMATA melalui kegiatan kajian rutin dan insidentalnya, terus berupaya untuk mempererat ikatan silaturrahim, memberikan stimulasi dan pencerahan kepada ibu-ibu majlis ta’lim agar dapat memahami Islam secara menyeluruh. Pemahaman yang diharapkan sampai pada tataran amal shalih sehingga kehadiran FORSIMATA dapat dirasakan manfaatnya oleh muslimin di lingkungan Taman Kenari maupun lingkungan sekitarnya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, FORSIMATA bekerjasama dengan Forum Ukhuwwah Islamiyah Taman Kenari menyelenggarakan ‘Gebyar Muharram’ dan ‘Save Palestine’. Demikian juga pada Milad ke-2 FORSIMATA diadakan serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh elemen muslimin Taman Kenari Jagorawi dalam bentuk santunan, pembagian sembako dan pengobatan gratis untuk kaum dhu’afa, pawai tarhib, pentas anak dan tabligh akbar. Rangkaian kegiatan tersebut sekaligus menjadi sarana mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadlan 1427H. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Kepala Desa Puspasari, Bapak H. Agus Abdullah beserta Sekretaris Desa, Bapak Yo Rahman. Pada saat itu Pak Lurah dan Pak Sekdes menyempatkan diri untuk meninjau dan berpartisipasi dalam kegiatan pengobatan gratis.

Memasuki periode ke-3 (2006-2008), kepengurusan FORSIMATA diamanahkan kepada Ibu Rahayu Widaningsih (Blok 2) sebagai Ketua Umum,Wakil Ibu Nia Siti Nurokhmah (Blok 8) , Sekretaris Ibu Laela Kamelia (Blok 4) dan Ibu Fitri Cahya Asih (Blok 9) sebagai Bendahara. Dan untuk pertama kalinya masa bakti kepengurusan berubah menjadi 2 tahun. Dalam rentang waktu yang cukup panjang tersebut beberapa kegiatan insidental yang telah dilaksanakan adalah Kunjungan dan santunan ke panti asuhan anak yatim, Talk Show, Pelatihan Pengurusan Jenazah dan Rihlah ke Kebun Raya Cibodas. Sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Pengurusan Jenazah, telah terbentuk 3 tim pengurusan jenazah.Di penghujung kepengurusan periode ke-3 yang akan berakhir pada bulan September 2008 ini FORSIMATA akan mengadakan serangkain kegiatan menyambut hadirnya bulan Ramadlan.

(Teks :Rahayu Widaningsih, Ketua Forsimata. Foto : Istimewa)

Masjid Ash Shoheh Citeureup

Silaturahim ke Masjid
Masjid Ash Shoheh
Masjid Jami’ Pertama di Citeureup


SALAH SATU CIRI KOTA-KOTA di Pulau Jawa adalah adanya ‘Masjid Jami’ yang berlokasi di pusat kota. Begitu pula yang kita jumpai di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Terletak di pusat Kota Kecamatan sejak tahun 1920 telah berdiri dengan megah Masjid Ash Shoheh. “Pada saat dibangun Citeureup yang merupakan bagian dari Kewedanaan Cibinong ini masih sangat sepi” kata Ketua DKM H. Mundji Hasan. Masjid yang kini sudah berusia 88 tahun ini didirikan oleh Alm. KH. Tatang Mohtar dan Alm. KH. Kurdi kemudian direnovasi oleh HM. Sakri, KH. Hasan Basri, KH. Tatang Mulyadi serta H. Mundji H. Melihat usianya yang lebih tua 25 tahun dari usia Kemerdekaan RI, bukan tidak mungkin masjid yang megah ini pernah menjadi tempat bagi penduduk setempat memekikan takbir Allah Akbar pada saat kemerdekan RI ditahun 1945.

Tidak jauh dari Masjid Ash Shoheh kearah utara terdapat ‘Pasar Tjiteureup’, pada gapuranya tertera angka tahun 1926 dibangun sejaman dengan berdirinya masjid. Kita bisa lihat sejak dulu penduduk Citeureup disamping aktif melakukan kegiatan perekonomian di pasar juga aktif melaksanakan ibadah di masjid, suatu cerminan masyarakat muslim yang seimbang dalam berusaha untuk dunia dan akhiratnya. Menurut H.Mundji Hasan selaku Ketua DKM Ash Shoheh, jamaah pada masa awal masjid berdiri berasal dari penduduk yang cukup jauh tinggalnya seperti dari Tarikolot, Gunung Putri dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan wilayah, menurut H.Mundji jamaah awal Masjid Ash Shoheh telah berhasil membangun lebih kurang 40 Masjid di wilayahnya masing masing di sekitar Citeureup.

Sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan pelayanan kepada para jamaah Masjid Ash Shoheh telah mengalami beberapa kali renovasi, saat ini kapasitas masjid dapat menampung jamaah sebanyak kurang lebih 2000 orang. Arsitektur Masjid yang ada sekarang menurut H.Mundji Hasan adalah sumbangan seorang arsitek yang tidak mau disebutkan namanya dari Jakarta. Begitu juga untuk kebutuhan air di masjid telah dibantu oleh seorang ahli dari PU yang telah memasang pipa sedalam 100 meter. Sebagaimana diketahui wilayah Citeureup apa bila musim kemarau mudah kering apa lagi disekitarnya sekarang banyak berdiri pabrik-pabrik besar. “Alhamdulillah air di masjid tidak pernah kering, sekalipun musim kemarau” kilah H. Mundji.

Sebagai Masjid Jami’, Ash Shoheh tidak pernah sepi dari jamaah di setiap shalat wajib. Hal itu karena letak masjid yang cukup strategis di pusat Kota Citeureup. DKM juga aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan rutin yang cukup diminati jamaah, begitu pula acara-acara khusus pada hari besar Islam tak pernah sepi dari pengunjung.
Menurut Ketua DKM Ash Shoheh H. Mundji Hasan, takmir masjid selalu berusaha ke arah pelayanan yang lebih baik kepada jamaah. Diantaranya adalah rencana pembangunan lantai dua masjid bagian samping, dimana akan digunakan untuk sarana layanan kesehatan untuk umat Islam. Hal itu dalam rangka mengoptimalkan fungsi masjid sebagai sentral kegiatan ibadah dan pela-yanan umat Islam, insya Allah.Diusianya yang mendekati satu abad, Masjid Ash Shoheh terus berkiprah membina umat menuju Kejayaan Islam.

(Teks : AR&DS, Foto: DS&SS)

Warning ! Virus Munafik

Hobi Pamer Amal

CIRI KHAS ORANG MUNAFIK adalah bermuka dua, dia begitu jago berperan ganda. Dari luar ia tampak sebagai muslim tetapi hatinya kufur. Suatu saat kita temui berpakaian ala muslim dan sangat khusyuk beribadah, disaat lain hobinya keluar masuk tempat-tempat hiburan yang tidak layak dikunjungi seorang muslim. Ia melakukan semua yang tampak baik tiada lain agar orang lain memberi predikat sebagai muslim yang baik, ahli ibadah. Perilaku mereka dijelaskan Allah swt dalam Al Quran S. An Nisa’:142 :
“…Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan Tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali”.Virus Riya’ (pamer amal) adalah penyakit yang bercokol di hati orang munafik. Efek buruk penyakit ini menjadikan penderitanya selalu mencari perhatian dihadapan orang banyak agar amaliyahnya mendapat pujian dan sanjungan. Ia manfaatkan predikat baik, sanjungan dan pujian itu sebagai topeng untuk menutupi kejahatannya, sehingga ia selamat dari setiap kejahatan yang dilakukannya.
Jadi semua amaliyah orang munafik hanya sekedar formalitas, sebaga kedok untuk menutupi jatidirinya yang sebenarnya. Lain dengan seorang muslim yang benar, semua amal ibadah ia lakukan semata-mata hanya karena dan untuk Allah ta’ala. Seorang muslim beribadah tanpa melihat ada orang lain yang memperhatikan atau tidak, dilihat orang maupun tidak dilihat ia tetap rajin melakukan ibadah.
Virus ‘Pamer amal’ ini sangat berbahaya sekali bagi penderitanya, karena akibat dari hobi pamer amal ini bisa membuat seseorang terjerumus dalam perbuatan syirik. Perhatikan firman Allah dalam QS Al-Kahfi:110 :”Barangsiapa mengharapkan berjumpa dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan jangan mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”. Berkaitan dengan ayat ini Nabi saw bersabda: “Takutlah kamu kepada syirik kecil”. Lalu para sahabat bertanya:”Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu?” Rasulullah saw kemudian menjawab: “Riya’” Virus riya’ timbul dalam hati seseorang karena kurang bersihnya hati dari sikap ikhlas didukung lemahnya akidah, sehingga memerlukan orang lain untuk memperhatikan amal ibadah yang dilakukannya.
Ada baiknya jika kita mau merenung tentang amal ibadah yang telah kita lakukan. Apakah kita beribadah karena pengin dilihat orang lain?, atau karena pengin mendapat sebutan orang soleh? Awas kalau terindikasi yang demikian, kita telah terinveksi virus riya’ dan bisa menghanguskan pahala amal ibadah yang pernah kita lakukan!
Solusi agar kita terhindar dari virus “riya’” adalah ikhlas, menjalankan amal ibadah secara tulus karena dan hanya untuk Allah swt tanpa pretensi duniawi lainnya. Kini saatnya kita membersihkan hati, selalu memohon ampunan dan perlindungan-Nya agar senantiasa dijauhkan dari virus “riya’” dan virus-virus munafik lainnya.

Abi Shaliha, Referensi : “35 Karakter Munafik” oleh Fuad Kauma, terbitan Mitra Pustaka, Solo, Cet ke III, 2000.

Agenda Kegiatan Masjid & Majelis Ta’lim

Masjid Ash Shoheh Citeureup
Pengajian Rutin setiap hari Selasa dan Sabtu ba’da Shubuh dan Maghrib.

Masjid Al ‘Ashr TKJ Puspasari Citeureup
Kajian Qur’an Hadist bersama Ust. Fery Afrizal setiap Ahad ba’da Maghrib.
Majlis Ta’lim Ibu-ibu Blok 6 “Uswatun Hasanah” setiap Sabtu jam 09.00 wib.
Qiyamullail setiap Ahad 03.30 wib.
Kuliah Shubuh setiap Ahad ba’da Shubuh.

Masjid Al Iqro’ TKJ Puspasari Citeureup
Kajian Bulanan ba’da Isya.

Majlis Adz Dzikro Blok 6 TKJ Puspasari Citeureup
Pengajian Keliling setiap Ahad ba’da Isya

Masjid At-Tammimah TKJ Puspasari Citeureup
Kajian Rutin Quran Hadits bersama Ust. Qodri Abd. Fattah, setiap Sabtu ba’da Shubuh.

Masjid Ats Tsamaniyah TKJ Puspasari Citeureup
Majlis Ta’lim Ibu-ibu Blok 8 setiap Sabtu ba’da Ashar.
Kajian Al Qura’n & Iqro’ untuk Anak-anak, setiap Ahad ba’da Maghrib.
Kuliah Shubuh setiap Sabtu & Ahad ba’da Shubuh.

Masjid Al Muhajirin Kompleks Bina Marga Gunung Putri
Tahsin Al Qur’an bersama Ust. Ohi Madsohi setiap Jum’at ba’da Maghrib.
Pengajian Ibu-bu bersama Ust. Sopyan Tsauri, setiap Sabtu siang (sebelum dzuhur).
Kajian Rutin bersama Ust. H. Qodri Abd. Fattah setiap Ahad ba’da Shubuh.
Kajian Rutin Qur’an & Hadist oleh Ust. H. Afifudin, setiap Ahad ba’da Maghrib.

Masjid Al Ikhlas BTN Gunung Putri Permai
Pengajian Bulanan Setiapminggu ke 4, waktu Ba’da Dhuhur sd Ashar, diasuh oleh Ust. Surya Komar.
Pengajian mingguan, waktu setiap Sabtu ba’da Maghrib, diasuh oleh Ust. Hasan Ashadi.
Kajian Rutin setiap Rabu ba’da Maghrib, diasuh oleh Ust. Syukur

Masjid Baiturrahman Kamurang Citureup
Pengajian Rutin setiap Selasa Ba’da Isya.
Yasinan setiap Kamis malam
Bedah buku Shirotol Mustaqim setiap Sabtu Ba’da Isya.

Masjid Nurul Iman Puspanegara Citeureup
Majlis Ta’lim Ibu-bu setiap Rabu & Sabtu bersama Ust. H. Hasan Basri.
Ratib Haddad, Yasin & Tahlil setiap Kamis malam.
Majlis Ta’lim & Dzikir Nurul Iman bersama H. Hasan Basri setiap Kamis & Sabtu malam.
Pengajian Mingguan bersama Ust. Hasyim setiap Ahad malam.

Kirimkan jadwal kegiatan Masjid Anda lewat email ke Redaksifor U” : for.u.tkj@gmail.com

Sesat

Catatan Djoko SD

SAMPAI WAFATKAH KETIKA YESUS DISALIB? Jawaban yang ada berbeda-beda. Kaum Yahudi percaya bahwa Yesus mati disalib, sebab menurut anggapannya Yesus bukan nabi yang benar. Mereka mendasarkan pendapatnya dari Bible :”Dan jika seseorang berbuat dosa yang patut (sepadan) dengan hukuman mati’ lalu dihukum mati, dan kamu gantung dia pada sebuah tiang, …” Sebab seorang yang digantung terkutuklah oleh Allah.” (Ulangan 21:22-23). Lain lagi menurut Paulus yang mewakili Kristen:”Kristus telah menebus kita dari kutuk Hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis :”Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.” (Galatia 3:13)

Dari dua pendapat di atas Yesus dinyatakan mati di tiang salib, lalu bagaimana pendapat Islam? Kita dapati informasinya dalam Al Quran Surah An-Nisaa (QS: 4) : 157,158 :”… dan perkataan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. “Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih (paham) tentang Isa, benar-benar dalam keraguan padanya. Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin, tetapi Allah telah mengangkat Isa kepadaNya. Dan Allah adalah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Lain lagi pendapat Ahmadiyah tentang akhir penyaliban Yesus, menurut aliran ini Yesus mengalami pingsan berat (mati suri) di tiang salib. Tetapi setelah beliau diturunkan dari salib kemudian beliau sembuh dari luka-luka dan setelah itu beliau mengadakan perjalanan ke Timur, sepanjang perjalanannya beliau terus menyampaikan ajaran-ajarannya dan berakhir di Hindustan. Yesus wafat secara alamiah pada usia 120 tahun dan dikuburkan di Srinagar, Khasmir. Di Hindustan Yesus hidup wajar sebagaimana manusia biasa, berkeluarga, mempunyai keturunan dan terus berketurunan sampai pada seorang keturunan bernama Mirza Ghulam Ahmad. Pendiri Ahmadiyah ini dipercaya sebagai penerusnya dan bergelar Masih Mau’ud (Isa Al masih yang dijanjikan). Pendapat ini didasarkan pada beberapa hasil penelitian arkeolog Inggris yang (katanya) menemukan bukti-bukti jejak ajaran Yesus di Afghanistan dan Kashmir.
Mirza Ghulam Ahmad mendirikan Gerakan Ahmadiyah pada tahun 1889 di Qadian, India.

Ahmadiyah menganggap Mirza sebagai nabi, rasul karena pada tahun 1882 Mirza mengaku telah menerima wahyu dari Allah swt bahwa dia diutus-Nya. Tahun 1890 dia menerima wahyu bahwa nabi Isa as. Yang selama ini diyakini masih hidup di langit, telah wafat. Dan tahun 1891 Mirza kembali menerima wahyu dan mengaku bahwa dirinya adalah Imam Mahdi dan Al Masih yang dijanjikan.

Gerakan Ahmadiyah lahir oleh rencana dan rekayasa Inggris yang sedemikian canggih, itu semua untuk memadamkan semangat jihad umat Islam di India dalam memerangi Inggris. Pada waktu itu India sedang diduduki Inggris. Pada saat yang sama, Inggris dan Perancis sedang gigih untuk menghancurkan Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Pada tahun 1865 Menteri Luar Negeri Inggris Lord Clardon mengatakan, “Sesungguhnya satu-satunya jalan untuk melakukan reformasi pemerintahan Utsmani adalah dengan memusnahkannya dari muka bumi secara keseluruhan” Dalam kondisi seperti itulah, pada 1889 M lahir Ahmadiyah di India.

SESAT. Ahmadiyah disatu sisi mengaku Muhammad saw sebagai khataman nabiyyin, disisi lain mengklaim Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, Rasul dan Al Mahdi. Ahmadiyah mengaku sebagai bagian dari Islam dan mengaku Al Quran sebagai kitabnya, tapi dia juga ‘lebih’ mempercayai Tadzkirah sebagai pedoman hidupnya. Padahal kalau yang telah baca, isinya mengaburkan dan menodai ajaran Islam itu sendiri. Siapapun yang menelaah akan menyimpulkan bahwa buku Tadzkirah benar-benar merupakan pembajakan dan mengolok-olok al-Quran komentar Amin Jamalludin peneliti LIPI (1992).

Sudah nyata jelas kesesatan mereka (Ahmadiyah), lalu tunggu apa lagi untuk melarangnya? Sekali lagi kita menunggu KETEGASAN PEMERINTAH UNTUK MASALAH INI.

Kamis, 08 Mei 2008

Salam Kami Edisi Mei 2008

Bismillahirrahmanirrohim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah atas ijin Allah Robul’alamin penerbitan edisi perdana for U mendapat sambutan positif dari pembaca. Selain edisi cetak for U juga bisa diakses lewat internet di : http//majalahforu.blogspot.com .
Dan edisi kedua for U juga sudah tersaji ke tangan pembaca. Ada beberapa penambahan pada edisi kedua. Halaman bertambah dari 16 ke 20 halaman. Oplah bertambah dari 1.000 ke 1.500 eksemplar. Wilayah peredaran dan liputan bertambah luas, tidak sekedar TKJ, tapi meluas ke Citeureup, Cibinong dan Gunung Putri.
Sebagai “Free Magazine” kelangsungan penerbitan kami tergantung dari sponsor dan donatur. Dan mulai penerbitan kedua redaksi dibantu 2 orang awak baru, Iftach membantu mengisi amunisi penerbitan majalah ini di Bagian Iklan & Sirkulasi dan Slamet sebagai kontributor foto.

Redaksi mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kontributor, donatur, para pemasang iklan dan semua pihak yang telah membantu penerbitan ini.

Mudah-mudahan kehadiran for U bisa menjadi inspirasi bagi terjalinnya ukhuwh islamiyah yang lebih erat khususnya di wilayah Citeureup, Cibinong dan Gunung Putri Bogor..

Redaksi

Masjid meeting point-nya umat Islam

Ketika mendengar kabar seorang tetangga meninggal dunia biasanya yang langsung terbayang adalah saat terakhir kita bertemu. “Kasihan padahal tadi siang saya ketemu di mall masih kelihatan sehat …”. Kata yang lain : “Padahal semalam saya ngobrol sampai larut malam di coffee shop dia cerita kocaak sekali ..”. Dua hari yang lalu saya masih fitness sama-sama”. Tapi kenapa ya jarang terdengar, “Tadi pagi kami masih sempat shalat berjamaah di masjid” ?!

Sebagai muslimin kita harus bersyukur diberi sarana meeting point dan kesempatan silaturahim dengan muslimin lainnya minimal lima kali sehari. Dalam silaturahim paling tidak kita bisa bersalaman, hikmahnya ? Allah swt menghapus dosa-dosa kecil yang ada pada dua orang yang bersalaman dengan jamaah lainnya. Tapi nyatanya sarana meeting point ini sering sepi dari tamu, terutama pada program paling awal di pagi hari dari lima program yang dilaksanakan dalam sehari.
“Robbana aatina fidunya hasanah wafil akhiiroti hasanah waqinaa adzabannaar” doa ini seperti doa wajib yang paling sering diucapkan seorang muslim. Maknanya saya yakin semua orang sudah tahu, permohonan ampunan serta keselamatan dunia dan akhirat kepada Allah swt, Rabb-nya umat Islam. Tapi apa yang sudah kita lakukan untuk terkabulnya doa itu? Meminjam istilah “Ayah” Nur Kholis Dawam seorang kepala Sekolah Islam Terpadu di Cibinong, caranya harus dengan “DUIT” yaitu “Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal” dalam menggapai terkabulnya harapan-harapan kita.
Sudahkah kita bersikap adil untuk kebutuhan Dunia dan Akhirat? Coba kita lihat pembagian waktu dalam sehari, berapa persen untuk kegiatan duniawi dan berapa persen pula untuk kegiatan ukhrowi? Persentasenya mungkin 90 persen dunia dan 10 per-sen akhirat, bahkan masih kurang lagi.
Kalau selama ini kita masih sempat ngobrol di warung kopi, latihan fitness dan nonton bola sampai larut bahkan dini hari...
Kini saatnya kita bersikap adil pada diri sendiri, dengan mengalokasikan waktu untuk shalat berjamaah di masjid terdekat dari rumah kita (khususnya laki-laki muslim). Ikut jamaah 5 waktu atau Shubuh, Isya dan Maghrib, atau Shubuh & Isya dan minimal Shubuh saja. Kini saatnya kita beramal untuk kehidupan akhirat yang abadi.
“Robbana aatina fidunya hasanah wafil akhiiroti hasanah waqinaa adzabannaar”
Amin. (Abi Shaliha)

Ayo Makmurkan Masjid dengan Shalat Berjamaah

“Barang siapa yang membangun rumah Allah (masjid) di dunia, maka Allah akan membangunkannya rumah di surga.” (HR Muslim).

Hadits di atas sangat populer dan paling sering kita temui dalam sebuah proposal pembangunan masjid. Sayangnya banyak umat Islam yang beranggapan hanya dengan berinfaq dan menjadi panitia pembangunan masjid maka Allah swt akan memberi jatah sebuah rumah di surga! Begitu masjid selesai dibangun, sepi dari jamaah (dan maaf terlantar).
Padahal yang lebih penting sebetulnya bagaimana mengisi dan memakmurkan-nya. Cara memak-murkan masjid yang paling mudah dilakukan semua muslimin adalah menegakkan shalat jamaah di masjid. Memakmurkan masjid dengan shalat jamaah mempunyai nilai-nilai sangat strategis bagi Umat Islam. Diantaranya terjalinnya ukhuwah islamiyah diantara umat. Persaudaraan sesama jamaah masjid tercipta dengan tidak memandang status sosial, pangkat, jabatan, kekuasaan, dll, tidak seperti ketika kita berada di kantor. Di rumah Allah yang mulia, persaudaraan itu terjalin dengan indah dengan satu tali ikatan: Islam !.
Keberadaan sebuah masjid sebagai sentral kegiatan ibadah untuk senantiasa bertaqorrub kepada Allah swt sudah sepantasnya menjadi pautan hati bagi umat Islam. Sebagaimana QS.At-Taubah:18 : “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah itu hanyalah orang yang beriman pada Allah swt dan hari akhir “. Dalam riwayat lain Rasulullah SAW , bahwa pada hari kiamat Allah swt akan mengumumkan “ Dimanakah tetangga-tetanggaku ? “ para malaikat bertanya, “ Siapakah tetangga tetanggamu ya Allah ? “ Allah berfirman, tetangga-tetangga-Ku adalah orang yang senantiasa memakmurkan Masjid “.
Setiap syariat yang diturunkan oleh Allah swt sudah pasti penuh dengan keberkahan, kebaikan serta pahala yang yang tidak terkira banyaknya. Di balik syariat tersebut terdapat maslahat atau kebaikan yang disembunyikan oleh Allah swt. Bagaimana caranya untuk dapat memahami hakikat kemaslahatan yang tersembunyi tersebut. Yang paling mudah dan pasti dapat dilakukan oleh setiap orang yang beriman adalah meyakini bahwa tidak ada amal apapun yang lebih tinggi nilainya serta lebih kuat dalilnya selain Sholat, apalagi bila sholat senantiasa dilakukan secara berjamaah dan di Masjid (khususnya bagi laki-laki).
Insya Allah bagi muslimin yang selalu sholat berjamaah di masjid, senantiasa akan merasakan kenikmatan dan hikmah berjamaah. Lebih baik lagi apabila kenikmatan yang dirasakan dapat ditularkan kepada lingkungannya dengan mengajak para tetangga muslimin lainnya untuk ikut sholat berjamaah. Kemanapun kita berada senantiasa akan menjaga kebiasaan sholat berjamaah. Dan dari kebiasaan shalat jamaah yang tunduk-patuh mengikuti imam, akan senantiasa tercermin dalam kehidupan sehari-hari dengan tunduk patuh mengikuti ajaran Al-Quran dan Sunah Nabi saw.
Bagaimana kenyataannya di lingkungan kita? Bila keliling di wilayah Citeureup, Cibinong dan Gunung Putri, kita pantas bersyukur sekarang bangunan masjid sudah begitu banyak jumlahnya. Di kantong-kantong pemukiman lama maupun pemukiman baru (kompleks perumahan) banyak berdiri megah masjid-masjid lama yang sudah direnovasi maupun masjid-masjid baru.
Di Citeureup misalnya Masjid Ash Shoheh, masjid ini dibangun pertama kali pada tahun 1920 dan merupakan masjid perintis di wilayah Kecamatan Citeureup. Walaupun usianya hampir seabad tapi secara fisik tampak indah dan megah karena selalu menyegarkan dengan renovasi. Kemudian masjid As Salaam yang terletak di kompleks Indosemen, bangunan dua lantai karya arsitek Ahmad Nu’man ini megah, artistik dan desainnya terpadu. Juga di komplek perumahan sebut saja Griya Anggraini Citeureup, kita akan temui masjid yang megah dan indah dengan ruang-ruang yang banyak. Dan bila kita jalan ke Cibinong banyak kita jumpai masjid indah dan megah seperti di Cirimekar berdiri Masjid At-Taqwa , Masjid Al Ishlah maupun Masjid Al Amin di Ciriung. Di Gunung Putri banyak berdiri masjid megah seperti Masjid At Taqwa, Al Muqorobin, Al Muhajirin dan Al Ikhlas yang dalam proses pembangunan dan masih banyak masjid-masjid megah lainnya
Bagaimana kondisi jamaah sholat lima waktu? Dari hasil pengamatan dan perbincangan dengan beberapa ketua DKM, beberapa masjid yang letaknya strategis cukup banyak jamaahnya. Seperti Masjid Ash Shoheh, jamaah lima waktu selalu ramai karena letaknya di pusat kota kecamatan Citeureup juga dekat sekolah Islam. Masjid Al Hidayah di Kebon Kopi, lokasinya di jalan raya Mayor Oking dekat tol Cibinong/Citeureup kondisi jamaahnya banyak terutama Maghrib & Isya saat para karyawan pulang kerja . Masjid Al Muhajirin Gunung Putri kondisi shalat jamaah cukup banyak, karena lokasi cukup startegis masjid berada di antara beberapa perumahan. Hal yang sering dijumpai di beberapa Masjid yang terletak di perumahan terutama siang hari (Dhuhur & Ashar) saat para penghuni bekerja, jamaah masjid sepi, baru kelihatan ramai saat Maghrib, Isya dan Shubuh.
Untuk masjid yang berlokasi kurang strategis, biasanya jamaah sholatnyapun juga sedikit. Seperti masjid-masjid yang jauh dari pemukiman. Tetapi kalau kita lihat kondisi jamaah shalat Jumat rata-rata setiap masjid penuh.
Malas shalat berjamaah. Sebetulnya potensi terbanyak jumlah jamaah shalat wajib adalah shalat shubuh, karena waktu shubuh kebanyakan umat Islam sedang berada di rumah. Lain dengan Dhuhur, Ashar kebanyakan muslimin sedang berada di lokasi pekerjaan dan Maghrib & Isya kebanyakan sedang dalam perjalanan.
Tetapi kenyataannya shalat Shubuh berjamaah di masjid masih jarang dilaksanakan di masjid. Banyak alasan yang menyertainya, alasan yang paling sering adalah kecapekan kerja, karena sibuk hingga pulang larut malam. Sebetulnya alasan yang nyata adalah karena malas dan hilangnya ghirah atau semangat menegakkan ibadah. Penyebab lainnya kurangnya pemahaman umat akan urgensi shalat jamaah dan akibat bila meninggalkannya.

Apa Hukum Sholat Berjama’ah? Banyak yang kurang memahami hukum shalat berjamaah, sholat berjamaah itu hukumnya wajib (bagi laki-laki, adapun bagi kaum wanita, sholat di rumah lebih baik daripada sholat di masjid walaupun secara berjama’ah). Inilah pendapat yang disokong oleh dalil-dalil yang kuat dan merupakan pendapat jumhur ulama dari kalangan sahabat dan tabi’in, serta para imam madzhab (Kitabus Sholat karya Ibnul Qoyyim).
Perintah Allah swt perihal Sholat Berjamaah dan Ancaman Nabi saw yang Sangat Keras Bagi Yang Meninggalkannya. “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ (dalam keadaan berjamaah).” (QS. Al Baqoroh: 43). Bila kita perhatikan konteks kalimat dalam ayat ini adalah perintah, dan hukum asal perintah adalah wajib. Rasulullah saw telah bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku yang ada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan sholat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama’ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Bukhori).
Hadits di atas menunjukkan wajib hukumnya (fardhu ain) sholat berjama’ah, karena jika hanya sunnah niscaya Rasulullah saw tidak sampai mengancam orang yang meninggalkannya dengan membakar rumah. Rasulullah saw tidak mungkin menjatuhkan hukuman semacam ini pada orang yang meninggalkan fardhu kifayah, karena sudah ada orang yang melaksanakannya. (Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al Asqolani).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang lelaki buta datang kepada Rasulullah saw dan berkata, “Wahai Rasulullah , saya tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid.” Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak sholat berjama’ah dan agar diperbolehkan sholat di rumahnya. Kemudian Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun ketika lelaki itu telah beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya, “Apakah kamu mendengar adzan?”, Ia menjawab, “Ya”, Rasulullah saw bersabda, “Penuhilah seruan (adzan) itu.” (HR. Muslim). Apa maknanya?, jika untuk orang buta saja yang tidak memiliki penunjuk jalan itu tidak ada rukhsoh (keringanan) baginya, maka untuk orang yang normal lebih tidak ada rukhsoh lagi baginya.” (Al Mughni karya Ibnu Qudamah).

Sengaja Meninggalkan Sholat Jama’ah = Munafik.Sahabat Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata tentang orang-orang yang tidak hadir dalam sholat jama’ah: “Telah kami saksikan (pada zaman kami), bahwa tidak ada orang yang meninggalkan sholat berjama’ah kecuali orang munafik yang telah diketahui kemunafikannya atau orang yang sakit”. Lalu bagaimana seandainya Ibnu Mas’ud hidup di zaman kita sekarang ini, apa yang akan beliau katakan?

Yahudi dan Shalat Shubuh. Bila kita amati kondisi jamaah shalat Shubuh di masjid sekitar kita, akan nampak sekali dampak ‘virus malas’ shubuhan di masjid. Masjid-masjid yang berdiri megah dan dapat menampung jamaah shalat cukup banyak tapi saat Shubuh hanya terisi 1 atau 2 shaf saja! Jamaah shalat Shubuh paling sedikit dibanding shalat yang lain.
Seorang Penguasa Yahudi pernah menyatakan, mereka tidak takut kepada umat Islam, kecuali satu hal : Apabila jumlah jamaah shalat Shubuh sama dengan jumlah jamaah shalat Jumat !
Betapa dahsyatnya shalat Shubuh berjamaah! Semoga tulisan ini bermanfaat.

(Teks :Team Sajian Utama for-U. Berdasar wawancara, pengamatan dan Referensi : Sholatul Jama’ah Hukmuha wa Ahkamuha karya Dr. Sholih bin Ghonim As-Sadlan. Foto : eramuslim.com)