Selasa, 17 Juni 2008

Masjid Ash Shoheh Citeureup

Silaturahim ke Masjid
Masjid Ash Shoheh
Masjid Jami’ Pertama di Citeureup


SALAH SATU CIRI KOTA-KOTA di Pulau Jawa adalah adanya ‘Masjid Jami’ yang berlokasi di pusat kota. Begitu pula yang kita jumpai di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Terletak di pusat Kota Kecamatan sejak tahun 1920 telah berdiri dengan megah Masjid Ash Shoheh. “Pada saat dibangun Citeureup yang merupakan bagian dari Kewedanaan Cibinong ini masih sangat sepi” kata Ketua DKM H. Mundji Hasan. Masjid yang kini sudah berusia 88 tahun ini didirikan oleh Alm. KH. Tatang Mohtar dan Alm. KH. Kurdi kemudian direnovasi oleh HM. Sakri, KH. Hasan Basri, KH. Tatang Mulyadi serta H. Mundji H. Melihat usianya yang lebih tua 25 tahun dari usia Kemerdekaan RI, bukan tidak mungkin masjid yang megah ini pernah menjadi tempat bagi penduduk setempat memekikan takbir Allah Akbar pada saat kemerdekan RI ditahun 1945.

Tidak jauh dari Masjid Ash Shoheh kearah utara terdapat ‘Pasar Tjiteureup’, pada gapuranya tertera angka tahun 1926 dibangun sejaman dengan berdirinya masjid. Kita bisa lihat sejak dulu penduduk Citeureup disamping aktif melakukan kegiatan perekonomian di pasar juga aktif melaksanakan ibadah di masjid, suatu cerminan masyarakat muslim yang seimbang dalam berusaha untuk dunia dan akhiratnya. Menurut H.Mundji Hasan selaku Ketua DKM Ash Shoheh, jamaah pada masa awal masjid berdiri berasal dari penduduk yang cukup jauh tinggalnya seperti dari Tarikolot, Gunung Putri dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan wilayah, menurut H.Mundji jamaah awal Masjid Ash Shoheh telah berhasil membangun lebih kurang 40 Masjid di wilayahnya masing masing di sekitar Citeureup.

Sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan pelayanan kepada para jamaah Masjid Ash Shoheh telah mengalami beberapa kali renovasi, saat ini kapasitas masjid dapat menampung jamaah sebanyak kurang lebih 2000 orang. Arsitektur Masjid yang ada sekarang menurut H.Mundji Hasan adalah sumbangan seorang arsitek yang tidak mau disebutkan namanya dari Jakarta. Begitu juga untuk kebutuhan air di masjid telah dibantu oleh seorang ahli dari PU yang telah memasang pipa sedalam 100 meter. Sebagaimana diketahui wilayah Citeureup apa bila musim kemarau mudah kering apa lagi disekitarnya sekarang banyak berdiri pabrik-pabrik besar. “Alhamdulillah air di masjid tidak pernah kering, sekalipun musim kemarau” kilah H. Mundji.

Sebagai Masjid Jami’, Ash Shoheh tidak pernah sepi dari jamaah di setiap shalat wajib. Hal itu karena letak masjid yang cukup strategis di pusat Kota Citeureup. DKM juga aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan rutin yang cukup diminati jamaah, begitu pula acara-acara khusus pada hari besar Islam tak pernah sepi dari pengunjung.
Menurut Ketua DKM Ash Shoheh H. Mundji Hasan, takmir masjid selalu berusaha ke arah pelayanan yang lebih baik kepada jamaah. Diantaranya adalah rencana pembangunan lantai dua masjid bagian samping, dimana akan digunakan untuk sarana layanan kesehatan untuk umat Islam. Hal itu dalam rangka mengoptimalkan fungsi masjid sebagai sentral kegiatan ibadah dan pela-yanan umat Islam, insya Allah.Diusianya yang mendekati satu abad, Masjid Ash Shoheh terus berkiprah membina umat menuju Kejayaan Islam.

(Teks : AR&DS, Foto: DS&SS)

Tidak ada komentar: