Kamis, 08 Mei 2008

Masjid meeting point-nya umat Islam

Ketika mendengar kabar seorang tetangga meninggal dunia biasanya yang langsung terbayang adalah saat terakhir kita bertemu. “Kasihan padahal tadi siang saya ketemu di mall masih kelihatan sehat …”. Kata yang lain : “Padahal semalam saya ngobrol sampai larut malam di coffee shop dia cerita kocaak sekali ..”. Dua hari yang lalu saya masih fitness sama-sama”. Tapi kenapa ya jarang terdengar, “Tadi pagi kami masih sempat shalat berjamaah di masjid” ?!

Sebagai muslimin kita harus bersyukur diberi sarana meeting point dan kesempatan silaturahim dengan muslimin lainnya minimal lima kali sehari. Dalam silaturahim paling tidak kita bisa bersalaman, hikmahnya ? Allah swt menghapus dosa-dosa kecil yang ada pada dua orang yang bersalaman dengan jamaah lainnya. Tapi nyatanya sarana meeting point ini sering sepi dari tamu, terutama pada program paling awal di pagi hari dari lima program yang dilaksanakan dalam sehari.
“Robbana aatina fidunya hasanah wafil akhiiroti hasanah waqinaa adzabannaar” doa ini seperti doa wajib yang paling sering diucapkan seorang muslim. Maknanya saya yakin semua orang sudah tahu, permohonan ampunan serta keselamatan dunia dan akhirat kepada Allah swt, Rabb-nya umat Islam. Tapi apa yang sudah kita lakukan untuk terkabulnya doa itu? Meminjam istilah “Ayah” Nur Kholis Dawam seorang kepala Sekolah Islam Terpadu di Cibinong, caranya harus dengan “DUIT” yaitu “Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal” dalam menggapai terkabulnya harapan-harapan kita.
Sudahkah kita bersikap adil untuk kebutuhan Dunia dan Akhirat? Coba kita lihat pembagian waktu dalam sehari, berapa persen untuk kegiatan duniawi dan berapa persen pula untuk kegiatan ukhrowi? Persentasenya mungkin 90 persen dunia dan 10 per-sen akhirat, bahkan masih kurang lagi.
Kalau selama ini kita masih sempat ngobrol di warung kopi, latihan fitness dan nonton bola sampai larut bahkan dini hari...
Kini saatnya kita bersikap adil pada diri sendiri, dengan mengalokasikan waktu untuk shalat berjamaah di masjid terdekat dari rumah kita (khususnya laki-laki muslim). Ikut jamaah 5 waktu atau Shubuh, Isya dan Maghrib, atau Shubuh & Isya dan minimal Shubuh saja. Kini saatnya kita beramal untuk kehidupan akhirat yang abadi.
“Robbana aatina fidunya hasanah wafil akhiiroti hasanah waqinaa adzabannaar”
Amin. (Abi Shaliha)

Tidak ada komentar: