Kamis, 03 April 2008

Niat dan Basmallah

Setiap gerak-gerik dan akitifitas manusia pada awalnya adalah sebuah niat. Niat baik menghasilkan perbuatan baik dan perbuatan burukpun diawali dari niat buruk.

“Setiap perkara yang berguna akan terputus (amal ibadahnya) jika tidak dimulai dengan ‘Basmallah’.” (Al Hadis)

Dari segi bahasa, niat berarti menyengaja, yaitu menyegajakan diri untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan sadar, tanpa paksaan. Niat juga sering diartikan sebagai keinginan hati untuk menjalankan sebuah aktifitas tertentu, sesuai dengan motif yang diinginkan, baik itu untuk memperoleh kebaikan atau menghindarkan kemungkaran. Dalam pengertian yang lebih spesifik, niat dari seorang muslim berarti sebuah keinginan kuat (motivasi) untuk mengerjakan suatu aktifitas tertentu (yang benar & baik) dalam rangka mencari ridla Allah SWT, dan untuk memenuhi panggilan dan perintah-Nya.
Pada dasarnya setiap aktifitas manusia, selalu melibatkan hati, lisan dan seluruh tubuh sebagai pelaksana sebuah kegiatan. Hati atau batin adalah yang pertama memiliki keinginan kuat untuk melakukan sesuatu berupa niat. Setelah itu lisan menyebut basmallah yaitu: Bismillahir rahmanir rohim sebagai awal dan selanjutnya seluruh organ tubuh beraktifitas untuk mewujudkan niat tersebut.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Niat seorang mukmin jauh lebih utama(penting) dari pada perbuatan yang akan dilakukannya” [ HR. Baihaqy, dalam kitab “Syu’ab Al-Iman”, No. Hadits: 6859]. Karena niat mampu menggerakkan, sekaligus menentukan gerak langkah anggota seluruh tubuh untuk melakukan sesuatu, baik berupa amal soleh yang terpuji maupun perbuatan munkar yang tercela.
Rasulullah saw bersabda :”Segala amal tergantung dari niatnya”, atau dapat diterjemahkan nilai perbuatan seseorang tergantung pada komitmen batinnya. Berawal dari niat, sebuah kegiatan biasa bisa bernilai ibadah ataupun sekedar beraktifitas tanpa nilai. Saat kita berniat ingin duduk-duduk di masjid, nilai aktifitas kita ya sekedar duduk-duduk melepas lelah saja. Tapi bila saat akan ke masjid berniat i’tikaf, duduk-duduk di masjidpun akan bernilai ibadah dan mendapat poin pahala. Begitu pula kegiatan potong kuku, potong rambut dan jenggot yang dilakukan pada hari Jumat, apabila diniatkan untuk mengikuti sunah Rasulullah SAW kita akan dapatkan kerapian badan dan poin pahala dari Allah swt. Tapi bila tanpa niat sunah, ya hanya badan rapi saja yang kita dapat tanpa poin bonus.
Untuk mendapatkan bonus pahala ternyata tidak susah, untuk itu marilah setiap perbuatan baik kita niatkan sebagai ibadah dan kita mulai dengan membaca Basmallah. Selain beroleh pahala, poin lebihnya kita selalu terjaga dan menjaga diri dari perbuatan munkar sebagai komitmen kita akan niat melakukan suatu ibadah. Insya Allah... (Abi Shaliha)

Tidak ada komentar: